Sebaliknya, gigitan nyamuk biasa umumnya hanya menimbulkan bentol merah, gatal, dan sedikit iritasi kulit, yang biasanya hilang dalam beberapa jam atau hari tanpa gejala lain.
Gigitan nyamuk DBD dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan cepat, terutama pada anak-anak.
Infeksi DBD bisa berkembang menjadi demam berdarah parah yang memerlukan perawatan medis intensif.
Sedangkan, gigitan nyamuk biasa biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang.
Nyamuk biasa kadang dapat menularkan penyakit seperti malaria atau filariasis, tetapi ini jarang terjadi dibandingkan kasus DBD.
Nyamuk DBD memiliki pola menggigit yang berbeda dibandingkan nyamuk biasa.
Nyamuk Aedes aegypti lebih suka menggigit di area terbuka seperti pergelangan kaki, siku, dan tangan.
Mereka juga lebih aktif pada pagi hari hingga sore menjelang malam. Sementara itu, nyamuk biasa lebih sering menggigit saat malam hari dan biasanya di area yang tertutup pakaian.
Memahami perbedaan antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa penting untuk pencegahan penyakit yang lebih serius.
Nyamuk DBD dapat menyebabkan demam berdarah yang berbahaya dan memiliki pola menggigit serta gejala berbeda.
Untuk melindungi diri, pastikan lingkungan sekitar bebas dari genangan air dan selalu gunakan pengusir nyamuk, terutama pada waktu nyamuk DBD aktif. (*)
Baca Juga: Apa Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan di Rumah? Segera Lakukan Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar