GridHEALTH.id – Gigitan nyamuk sering kali dianggap sepele, padahal jenis nyamuk yang menggigit bisa menentukan risiko penyakit yang ditularkan.
Salah satu nyamuk yang perlu diwaspadai adalah nyamuk Aedes aegypti, penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Gigitan nyamuk ini berbeda dari gigitan nyamuk biasa, baik dari gejala maupun efek yang ditimbulkannya.
Apa saja yang membedakan keduanya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa perbedaan utama antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa.
Nyamuk DBD berasal dari jenis Aedes aegypti, yang memiliki ciri tubuh berwarna hitam dengan garis-garis putih di tubuh dan kakinya.
Nyamuk biasa, seperti Culex atau Anopheles, tidak memiliki tanda-tanda ini dan lebih umum ditemukan di lingkungan sekitar, seperti di halaman rumah atau daerah yang banyak genangan air.
Nyamuk Aedes aegypti biasanya menggigit pada pagi atau sore hari, sedangkan nyamuk biasa cenderung aktif menggigit pada malam hari.
Salah satu perbedaan mencolok antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa adalah gejalanya.
Gigitan nyamuk DBD dapat menyebabkan gejala yang lebih parah, seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.
Gejala ini biasanya muncul 3-7 hari setelah digigit.
Baca Juga: Bisa Sebabkan Kematian, Ini Kelompok yang Paling Rentan Terkena DBD
Sebaliknya, gigitan nyamuk biasa umumnya hanya menimbulkan bentol merah, gatal, dan sedikit iritasi kulit, yang biasanya hilang dalam beberapa jam atau hari tanpa gejala lain.
Gigitan nyamuk DBD dapat berakibat serius jika tidak ditangani dengan cepat, terutama pada anak-anak.
Infeksi DBD bisa berkembang menjadi demam berdarah parah yang memerlukan perawatan medis intensif.
Sedangkan, gigitan nyamuk biasa biasanya tidak berbahaya dan tidak menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang.
Nyamuk biasa kadang dapat menularkan penyakit seperti malaria atau filariasis, tetapi ini jarang terjadi dibandingkan kasus DBD.
Nyamuk DBD memiliki pola menggigit yang berbeda dibandingkan nyamuk biasa.
Nyamuk Aedes aegypti lebih suka menggigit di area terbuka seperti pergelangan kaki, siku, dan tangan.
Mereka juga lebih aktif pada pagi hari hingga sore menjelang malam. Sementara itu, nyamuk biasa lebih sering menggigit saat malam hari dan biasanya di area yang tertutup pakaian.
Memahami perbedaan antara gigitan nyamuk DBD dan nyamuk biasa penting untuk pencegahan penyakit yang lebih serius.
Nyamuk DBD dapat menyebabkan demam berdarah yang berbahaya dan memiliki pola menggigit serta gejala berbeda.
Untuk melindungi diri, pastikan lingkungan sekitar bebas dari genangan air dan selalu gunakan pengusir nyamuk, terutama pada waktu nyamuk DBD aktif. (*)
Baca Juga: Apa Pencegahan DBD yang Bisa Dilakukan di Rumah? Segera Lakukan Ini
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar