Semua faktor ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Terlebih lagi, kebiasaan merokok yang lebih umum pada pria turut memperburuk kesehatan ginjal, sehingga proses pembuangan asam urat menjadi kurang optimal.
Genetik juga menjadi salah satu penyebab utama asam urat, dan sering kali riwayat keluarga mempengaruhi risiko seseorang.
Pria yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat asam urat cenderung lebih berisiko mengalaminya dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga.
Dalam beberapa kasus, faktor genetik ini membuat tubuh lebih sulit mengeluarkan asam urat, sehingga lebih mudah menumpuk di dalam tubuh.
Meskipun asam urat dapat dialami pada usia berapa pun, risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama pada pria.
Setelah usia 40 tahun, banyak pria mulai mengalami penurunan fungsi ginjal, yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam membuang asam urat.
Wanita biasanya mengalami kenaikan risiko asam urat setelah menopause, ketika kadar estrogen menurun, tetapi pria memiliki risiko lebih awal.
Asam urat lebih sering terjadi pada laki-laki karena perbedaan hormonal, gaya hidup yang berisiko, faktor genetik, dan risiko yang meningkat seiring usia.
Untuk mengurangi risiko, penting bagi pria untuk menjaga pola makan yang sehat, mengurangi konsumsi alkohol, dan rutin memeriksakan kadar asam urat.
Dengan begitu, risiko asam urat dapat diminimalisir, dan kesehatan sendi dapat terjaga lebih baik. (*)
Baca Juga: Cara Menggunakan Sirih Cina untuk Asam Urat, Simak 3 Tips yang Bisa Dicoba
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar