GridHEALTH.id - Roche Indonesia, Bio Farma, dan USAID MOMENTUM bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan percontohan skrining kanker leher rahim dengan HPV DNA sebagai inovasi integrasi layanan kesehatan primer di Puskesmas.
Upaya kolaboratif ini mengadopsi metode pengambilan self-sampling dan menerapkan model hub and spoke guna mempermudah akses skrining di berbagai daerah, serta mendukung pemerataan akses layanan kesehatan.
Hal ini sejalan dengan upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menargetkan kanker leher rahim tereliminasi pada 2030, utamanya lewat peningkatan akses skrining untuk membantu pencapaian target skrining kanker leher rahim secara nasional.
USAID MOMENTUM akan mendukung implementasi pengujian berbasis HPV DNA dengan model hub and spoke pertama di Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Indonesia dan Kabupaten Sidoarjo, keduanya sebagai fokus kegiatan USAID MOMENTUM untuk penguatan sistem layanan kesehatan primer.
“Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim sebagai acuan untuk mengimplementasikan strategi komprehensif dalam menanggulangi kanker leher rahim, salah satunya pilar pemberian layanan untuk meningkatkan kualitas skrining. Masih banyak perempuan yang tidak mendapatkan akses untuk melakukan skrining yang memadai. Inovasi teknologi lewat model hub and spoke serta self-sampling ini dapat membantu untuk mendukung capaian program deteksi nasional HPV DNA." kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Siti Nadia Tarmizi.
"Kami percaya, jika kita sanggup memperluas cakupan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining dan rutin melakukan deteksi dini, angka kematian yang tinggi akibat kanker leher rahim bisa diturunkan. Untuk itu, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan seluruh pemangku kepentingan sangat penting agar semakin banyak perempuan dapat mengakses layanan yang mereka butuhkan.” sambungnya.
“Kanker leher rahim merupakan kanker penyebab kematian tertinggi kedua pada perempuan di Indonesia, di mana dilaporkan ada sebanyak 36.633 kasus kanker leher rahim (data Profil Kesehatan Indonesia 2021). Deteksi dini kanker leher rahim sangat penting karena kanker leher rahim dapat dicegah dan jika terdeteksi pada tahap awal, penyakit ini dapat disembuhkan. Itu sebabnya skrining kanker leher rahim masuk dalam salah satu program skrining nasional dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) Kemenkes, “ jelas Maryjane Lacoste, Chief of Party USAID MOMENTUM.
“USAID MOMENTUM mendukung inisiatif ILP Kemenkes untuk memperluas cakupan pelayanan kesehatan primer di 66 kabupaten di lima provinsi termasuk Jawa Timur. Kami melakukan studi implementasi di beberapa kabupaten untuk mendapatkan jawaban dan solusi terkait penerapan model ILP, dan program Percontohan Self-Sampling HPV DNA ini menjadi studi implementasi kami yang kelima. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat temuan data terkait skrining kanker leher rahim berbasis HPV DNA yang sudah dijalankan Kemenkes, dan memberikan informasi relevan yang dibutuhkan Kemenkes dalam membuat keputusan terkait pendekatan skrining yang lebih efektif dan efisien, lanjut Maryjane.
Adapun kerja sama antara Roche, USAID MOMENTUM dan Biofarma ini dilakukan untuk mendukung Indonesia dalam mencapai target 90:75:90 untuk eliminasi kanker leher rahim lewat Nota Kesepahaman (MOU), yang menekankan pendekatan berbasis bukti dan berbagi pengetahuan lintas negara.
Percontohan ini akan menambah basis bukti Kemenkes mengenai pendekatan skrining berbasis populasi HPV DNA guna mencapai target nasional skrining HPV DNA.
Dengan berbagai tantangan pada kondisi geografis, perbedaaan sebaran jumlah populasi wanita, serta keterbatasan jumlah tenaga kesehatan di lapangan, maka model hub and spoke ini dapat memudahkan pelaksanaan skrining, dengan menyediakan model yang berbeda dan saling melengkapi.
Baca Juga: Stop Sepelekan Sering Sariawan, Bahayanya Bisa Sampai Kanker Mulut
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar