Kondisi ini dapat menyebabkan heartburn atau rasa panas di dada, terutama jika Anda sudah memiliki riwayat gangguan asam lambung.
Tubuh membutuhkan waktu untuk menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Namun, merokok setelah makan dapat mengganggu proses ini.
Nikotin dalam rokok menghambat penyerapan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin C, dan zat besi.
Dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi yang berdampak pada kesehatan secara keseluruhan.
Merokok, baik setelah makan maupun tidak, sudah diketahui menjadi salah satu penyebab utama berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan.
Setelah makan, sistem pencernaan sedang aktif, dan jika merokok dilakukan pada waktu ini, tubuh akan lebih mudah menyerap zat-zat beracun dari rokok, sehingga meningkatkan risiko kanker.
Mengisap rokok setelah makan dapat memperparah gangguan pernapasan.
Zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti karbon monoksida dan tar, langsung masuk ke aliran darah dan paru-paru, sehingga memengaruhi fungsi pernapasan dan memperburuk kondisi seperti bronkitis atau asma.
Merokok setelah makan bukan hanya kebiasaan yang tidak sehat, tetapi juga dapat memberikan dampak serius pada tubuh, mulai dari gangguan pencernaan hingga peningkatan risiko kanker.
Jika Anda ingin menjaga kesehatan, langkah terbaik adalah mengurangi atau bahkan berhenti merokok sama sekali.
Dengan demikian, tubuh akan lebih sehat dan proses pencernaan berjalan lebih optimal. (*)
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Begini Cara Rokok Tingkatkan Kadar Kolesterol
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar