Kedua organ ini berperan dalam mengatur cairan tubuh.
Jika fungsi ginjal atau jantung terganggu, retensi cairan di siang hari dapat menyebabkan peningkatan produksi urin di malam hari.
Pada pria, pembesaran prostat atau Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) sering menjadi penyebab nocturia.
Pembesaran prostat dapat menekan uretra dan membuat kandung kemih sulit kosong sepenuhnya, sehingga menyebabkan frekuensi buang air kecil meningkat.
Kebiasaan tertentu juga dapat memicu nocturia, seperti mengonsumsi kafein atau alkohol sebelum tidur dan minum terlalu banyak cairan di malam hari.
Nocturia juga bisa terkait dengan gangguan tidur seperti sleep apnea.
Ketika pernapasan terganggu saat tidur, tubuh menghasilkan hormon yang meningkatkan produksi urin.
Jika sering buang air kecil di malam hari disertai gejala lain seperti nyeri, darah dalam urin, atau kelelahan berlebihan, segera konsultasikan ke dokter.
Penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi lebih lanjut.
Sering buang air kecil pada malam hari dapat menjadi gejala berbagai kondisi kesehatan, mulai dari gangguan saluran kemih hingga penyakit kronis seperti diabetes atau gangguan ginjal.
Untuk mencegah dan mengatasinya, identifikasi penyebab utama melalui konsultasi medis, serta perbaiki pola hidup untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan. (*)
Baca Juga: Bikin Para Wanita Khawatir, Sebenarnya Kenapa Habis Buang Air Kecil Keluar Keputihan?
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar