Jika air liur berkurang, bakteri dapat berkembang biak lebih cepat, menyebabkan rasa pahit atau tidak sedap di mulut.
Penyakit asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD) juga dapat menyebabkan rasa pahit di mulut.
Saat asam lambung naik ke tenggorokan dan mulut, dapat meninggalkan rasa tidak enak atau pahit. Kondisi ini sering disertai dengan gejala lain, seperti rasa terbakar di dada atau nyeri ulu hati.
Infeksi atau peradangan pada gusi dan gigi, seperti gingivitis atau abses gigi, dapat menyebabkan mulut terasa pahit.
Kondisi ini biasanya disertai dengan bau mulut yang tidak sedap dan rasa sakit pada gigi atau gusi yang terinfeksi.
Perubahan hormon, terutama pada wanita yang sedang hamil atau menopause, dapat memengaruhi rasa di mulut.
Hormon yang tidak seimbang dapat mengganggu indra pengecap dan menyebabkan rasa pahit.
Beberapa penyakit sistemik seperti diabetes, gagal ginjal, atau penyakit hati juga dapat menyebabkan rasa pahit di mulut. Kondisi ini terjadi karena akumulasi toksin dalam tubuh yang mengubah rasa di mulut.
Untuk mengatasi rasa pahit di mulut, penting untuk mengidentifikasi penyebabnya terlebih dahulu. Jika disebabkan oleh infeksi, pengobatan dengan antibiotik atau obat yang sesuai dapat membantu.
Mengonsumsi cukup air, menjaga kebersihan mulut, dan menghindari makanan yang dapat memperburuk kondisi seperti GERD juga sangat disarankan.
Jika rasa pahit bertahan lama atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. (*)
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Mulut dengan Garam, Ikuti 4 Langkah Ini untuk Rasakan Manfaatnya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar