Find Us On Social Media :

Hari Gizi Nasional, Bayi Perlu Suplemen Vitamin? Ini Waktu Tepat Pemberiannya

Inilah waktu yang tepat memberikan suplemen pada bayi

GridHEALTH.id - Dok, apa bayi saya perlu tambahan vitamin?

Itulah salah satu pertanyaan favorit yang diajukan orangtua kepada dokter anaknya.

Apalagi kalau peningkatan berat badan si bayi terlihat lambat, padahal katanya usia bayi merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat.

Untuk itu keberadaan vitamin meski jumlah kebutuhannya amat kecil jelas penting dalam tubuh si kecil.

Dalam ilmu gizi, vitamin merupakan salah satu zat yang termasuk dalam sumber zat pengatur.

Baca Juga : Hari Gizi Nasional, 10 Hal Penting Mengenai MPASI untuk Bayi Menurut dr Purnamawati Sp.(K)

Semua proses dalam tubuh memerlukan vitamin dan mineral meski dalam jumlah sedikit. Misalnya, dalam proses pencernaan makanan.

Kerja enzim dalam menyintesa protein dari makanan yang diserap memerlukan bantuan vitamin dan mineral agar sistem tersebut berjalan lancar.

Vitamin juga diperlukan untuk perkembangan otak dan pengeluaran energi.

Jadi, papar Prof. Dr. dr. Hananto Wiryo, Sp.A., dari RS Internasional Bintaro, Tangerang, kalau ditanya apakah bayi perlu vitamin, tentunya ya.

“Tapi apakah suplemen vitamin adalah suatu keharusan, tentu tidak, karena tergantung pada kondisi si kecil.”

Bayi yang sehat jelas tidak memerlukan suplemen vitamin. Kecuali bila kita ragu-ragu mengenai asupan makanan pendamping ASI bagi si kecil, apakah sudah memenuhi standar gizi yang baik atau belum.

Baca Juga : Hari Gizi Nasional, 11 Pertanyaan Ibu ke Dokter, ASI VS Susu Formula

Kelebihan vitamin bisa dicegah asalkan pemberiannya dalam batas wajar dan sesuai aturan.

Kelebihan vitamin yang larut dalam air (B dan C) dengan sendirinya akan dikeluarkan oleh tubuh.

Memang, kelebihan beberapa vitamin yang hanya larut dalam lemak, yaitu A, D, E, K akan disimpan dalam lever.

Karenanya, pemberian suplemen vitamin ini harus dengan rekomendasi dokter.

Sebaliknya, kekurangan vitamin akan berpengaruh pada tumbuh kembang bayi.

Vitamin yang membantu proses pencernaan dan penyerapan makanan, jika asupannya kurang akan menurunkan nafsu makan dan lama kelamaan berpengaruh pada berat badan bayi.

Karenanya usahakan agar bayi mendapat cukup ASI, dan MPASI yang dikenalkan mulai usia 6 bulan harus sarat gizi.

Baca Juga : Hari Gizi Nasional, 10 Hal Penting Mengenai MPASI untuk Bayi Menurut dr Purnamawati Sp.(K)

Buah merupakan MPASI awal yang esensial bagi bayi antara lain karena kan-dungan vitaminnya.

Sebagai patokan, inilah gambaran kebutuhan suplemen vitamin pada bayi berdasarkan asupan makanannya.

Bayi ASI

Sekali lagi, bayi yang mendapat ASI secara cukup tidak membutuhkan suplemen vitamin.

Namun perlu diingat, kandungan zat gizi ASI amat tergantung pada apa yang dikonsumsi ibu.

Jika yang dimakan hanya nasi dan ikan asin saja, tentu zat gizi lainnya tidak terpenuhi dalam kandungan ASI.

Baca Juga : Penelitian di Israel, ASI Minimalisir Risiko Leukimia Pada Bayi

Nah, yang paling sering ditemui (di Indonesia) adalah kekurangan zat besi karena kurangnya konsumsi protein daging.

Untuk mengantisipasi agar si kecil tidak kekurangan vitamin ibu menyusui harus betul-betul memerhatikan asupan gizinya.

Misal, untuk memenuhi kebutuhan zat besi, ibu disarankan mengonsumsi protein hati sapi yang memang kaya akan zat besi.

Namun bila ibu ragu-ragu akan pola makan sehari-hari, tak ada salahnya berkonsultasi pada dokter apakah si kecil memerlukan suplemen vitamin atau tidak.

Bayi Susu Formula

Produk susu formula umumnya sudah melalui berbagai penelitian dan pengawasan lembaga yang berwenang sehing-ga memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.

Baca Juga : Warna Darah Menstruasi Menentukan Tingkat Kesuburan? Ini Penjelasannya

Jika dalam sehari bayi dapat mengonsumsi susu sesuai takaran yang dianjurkan, bisa dibilang asupan vitaminnya sudah mencukupi.

Namun, jika asupan susu formula yang dikonsumsi bayi kurang dari takaran yang dianjurkan, ada baiknya ia mendapat suplemen vitamin.

Bayi MPASI

Ada anggapan, pemberian suplemen vitamin bagi bayi yang tadinya kurang suka susu tak diperlukan lagi setelah ia mendapat MPASI.

Itu ada benarnya selama jumlah makanan yang dikonsumsi bayi serta kandungannya mencukupi angka kebutuhan gizi dalam sehari.

Untuk itu, ibu mesti memiliki pengetahuan tentang bahan-bahan makanan sumber zat gizi, termasuk kandungan vitamin.

Baca Juga : Agar Tidak Keliru, Kenali Ciri Sakit Pinggang Karena Gangguan Ginjal

Apakah itu jenis sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serealia, umbi-umbian, atau sumber pangan hewani.

Contohnya, bayam mengandung vitamin lengkap, mineral kalsium, dan zat besi. Demikian pula dengan daun katuk yang baik dikonsumsi ibu menyusui, dibandingkan jamur kuping umpamanya.

Menghitung kecukupan gizi secara akurat memang cukup rumit.

Terutama untuk kebutuhan vitamin yang sebetulnya terbilang sangat sedikit.

Kebutuhan ini dapat tercukupi dengan mengonsumsi makanan sumber vitamin.

Namun, jika bayi mengalami masa penyesuaian yang cukup lama dari makanan cair ke makanan padat, boleh saja suplemen vitamin diberikan sebagai tambahan.

Baca Juga : Hasil Studi, Bakar Lemak Sambil Tidur Ternyata Bisa, Begini Caranya

Bayi Kurang Nanfsu Makan

Bayi yang sehat umumnya otomatis mempunyai nafsu makan yang baik. Jumlah konsumsi makanannya pun cukup banyak.

Sebaliknya bayi yang kurang sehatkarena enzim pencernaanya bekerja kurang optimal kurang memiliki nafsu makan dan penampilannya tidak selincah bayi sehat.

Nah, suplemen vitamin diperlukan untuk menormalkan fungsi enzim (dan fungsi lainnya pada tubuh) agar berjalan baik dan lancar.

Kalau fungsi enzim sudah normal kembali, otomatis nafsu makan pun membaik.

Kecuali jika terjadi infeksi, maka infeksi ini harus disembuhkan terlebih dulu.

Contohnya tuberkulosis yang banyak menyerang sejak usia bayi (terutama di Indonesia), menurunkan nafsu makan dan menghambat pertambahan berat badan.

Baca Juga : Sopir Angkot Tangerang Meninggal Usai Pesta Durian, 500 gr Durian Meningkatkan Denyut Jantung Dalam 2 Jam

Bayi Sakit

Pada bayi sakit (yang kondisi tubuhnya sedang lemah) diperlukan asupan kalori yang lebih banyak dari biasanya.

Begitu pun dengan asupan vitamin dan mineral. Semua ini berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh melawan penyakit.

Pemberian suplemen vitamin pada saat bayi sakit dapat ditingkatkan dosisnya sesuai anjuran dokter.