Find Us On Social Media :

Pemanis Buatan Ternyata Bisa Menyebabkan Obesitas, Ini Penjelasannya

Konsumsi pemanis buatan yang menyerupai gula pada makanan dan minuman perlu diwaspadai.

Karena respons fisiologis ini, minuman yang dimaniskan dengan gula dapat merusak kemampuan untuk memprediksi kedatangan energi dalam usus, sehingga melemahkan mekanisme rasa kenyang yang mendasarinya, tulis Swithers.

Baca Juga : Trik Menyimpan Buah dan Sayur di Kulkas Agar Tak Cepat Layu dan Busuk

Selain itu, studi pencitraan otak manusia telah menunjukkan bahwa faktor metabolisme dan hormonal disebabkan oleh asupan pemanis kalori.

 

Menurut Swithers, sukrosa, tetapi bukan sucralose, mengaktifkan area otak tengah dopaminergik terkait dengan hadiah atau kesenangan.

Data ini juga menunjukkan bahwa sucralose menyebabkan penurunan aktivasi di jalur terkait rasa lainnya.

Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa pelepasan khas hormon dan penanda homeostasis glukosa postprandial tidak terjadi setelah konsumsi pemanis buatan.

"Hasil yang agak berlawanan dengan anggapan selama ini pemanis buatan dianggap lebih sehat, padahal mengonsumsi pemanis buatan dapat mengakibatkan gangguan kemampuan untuk mengenali rasa kenyang seperti halnya pemanis alami. Akibatnya, orang akan cenderung makan lebih banyak."

Baca Juga : Obat Pereda Rasa Nyeri, Bebas Konsumsi atau Perlu Resep Dokter? Ini Penjelasannya

Swithers menyimpulkan bahwa temuan saat ini menunjukkan kehati-hatian tentang pemanis keseluruhan dari diet diperlukan. (*)