Find Us On Social Media :

DJ Verny Hasan Bantah Dirinya Mengidap Bipolar, Begini Cara Deteksi Pengidap Gangguan Bipolar dengan Mudah!

DJ Verny Hasan mengaku bukan pengidap bipolar

GridHEALTH.id - DJ Verny Hasan telah meminta maaf kepada Denny Sumargo atas kesalahannya yang telah menyebut putrinya sebagai anak dari aktor sekaligus pebasket tersebut.

Hal ini berawal dari ibunda Denny Sumargo, Meiske Sumargo, saat mengunggah hasil tes DNA yang menunjukkan putranya itu bukan ayah biologis dari putri DJ Verny Hasan.

Pembuktian ini sekaligus membebaskan Denny Sumargo dari segala tudingan padanya selama 6 tahun.

Baca Juga : Meretakkan Leher Sampai Berbunyi 'Krek!' Berisiko Terkena Stroke Hingga Radang Sendi, Hentikan Sekarang Juga!

DJ Verny secara besar hati meminta maaf kepada Denny di hadapan rekan media pada Kamis (7/3/2019) kemarin, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

"Di sini saya mau mengakui atas kesalahan saya enam tahun lalu. Di sini saya bertanggung jawab enam tahun lalu yang sudah terjadi, hasil DNA tidak cocok," ujar DJ Verny, melansir dari Tribun Seleb.

Sang DJ mengatakan hasil tes tersebut dilakukan di dua rumah sakit pada 8 Februari 2019 lalu.

Setelah meminta maaf, pada Jumat (8/3/2019) DJ Verny mengunggah beberapa kalimat yang mengungkapkan curahan hatinya.

Dalam salah satu curhatannya, DJ Verny sempat mengatakan bahwa dirinya bukanlah pengidap bipolar lantaran dianggap sering tersenyum saat sedang dihadapkan dengan masalah besar seperti sekarang ini.

"Saya selalu tersenyum bukan karena saya bipollar karena sesakit apapun yang saya rasain saya tetap tersenyum..." tulisnya.

"Kalau mau nangis pasti di kamar sendirian, biar orang-orang itu tahu kalau saya sebenarnya kuat..padahal hati tetep saja rapuh," tambahnya.

Baca Juga : Jakarta Jadi Kota Paling Berpolusi Se-Asia Tenggara oleh Greenpeace, Berisiko Sebabkan Penyakit Berbahaya

Sebagai informasi, gangguan bipolar merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam suasana hati dan tingkat energi seseorang.

Kata lainnya, suasana hati seseorang yang mempunyai gangguan bipolar dapat berubah secara ekstrem. Ini dapat berkisar dari titik tertinggi (mania) hingga titik terendah (depresi), seperti yang disebutkan dalam NHS UK.

Episode atau lama waktu mereka merasakan mania dan depresi sering berlangsung selama beberapa minggu hingga bulan.

Jadi, yang sedang dirasakan DJ Verny bukanlah tanda dari gangguan bipolar.

Jika seseorang mempunyai gangguan bipolar, salah satu dari 2 episode itu akan lebih sering dirasakan dari pada suasana hati 'normal'.

Tapi, di antara episode mania dan depresi, mereka terkadang bisa mengalami periode suasana hati 'normal', walaupun tidak sesering episode mania maupun depresi.

Beberapa pengidap gangguan bipolar memiliki pola depresi dan mania yang berbeda.

- Siklus cepat, di mana seseorang dengan gangguan bipolar berulang kali suasana hatinya berayun dari fase tinggi ke rendah dengan cepat tanpa memiliki periode 'normal' di antaranya.

- Keadaan campuran, di mana seseorang dengan gangguan bipolar mengalami gejala depresi dan mania bersama-sama; misalnya, terlalu aktif dengan suasana hati yang tertekan.

Baca Juga : Kontrasepsi Darurat, Solusi Agar Tidak Hamil Setelah Berhubungan Intim Tanpa Pengaman

Selama episode mania dan depresi, seseorang dengan gangguan bipolar dapat mengalami sensasi aneh, seperti melihat, mendengar atau mencium hal-hal yang tidak ada (halusinasi).

Mereka mungkin juga percaya hal-hal yang tampaknya tidak masuk akal bagi orang lain (delusi). Jenis gejala ini dikenal sebagai  psikosis atau episode psikotik.

Bagaimana kita tahu seorang pengidap gangguan bipolar dalam episode mania?

Ketika seseorang memiliki mania, mereka tidak hanya merasa sangat bahagia. Mereka akan merasa sangat gembira.

Berikut tanda ketika seorang pengidap bipolar dalam episode mania, melansir dari Medical News Today.

1. Punya banyak energi.

2. Merasa mampu melakukan dan mencapai apa saja.

3. Sulit tidur.

4. Berbicara cepat yang melompat dari topik dan ide.

5. Merasa tidak tenang, gugup atau tegang.

Baca Juga : Hentikan Kebiasaan Mengisap Jempol di Usia Batita, Begini Caranya

6. Terlibat dalam perilaku berisiko, seperti menghabiskan banyak uang, mengemudi berbahaya, atau konsumsi alkohol dan zat-zat berbahaya.

7. Percaya bahwa mereka lebih penting dari lainnya atau mempunyai hubungan penting.

8. Menunjukkan kemarahan atau agresi jika orang lain menentang pandangan atau perilaku mereka.

Sedangkan ketika sedang dalam episode depresi, mereka akan merasakan:

1. Sedih atau putus asa

2. Mempunyai energi yang sangat sedikit

3. Mempunyai masalah tidur atau tidur lebih sering dari biasanya

4. Memikirkan keinginan bunuh diri

5. Melupakan banyak hal

6. Merasa sangat lelah

7. Kehilangan kenyamanan dalam aktivitas sehari-hari

8. Merasa tidak mempunyai emosi yang terlihat dari raut wajah mereka yang datar

Meskipun jarang, gangguan bipolar dapat terjadi pada anak kecil dan remaja.(*)

Baca Juga : Melalui Pengobatan Transplantasi Peneliti Sembuhkan Pasien HIV/AIDS