GridHEALTH.id - Kebiasaan mengisap jempol seharusnya sudah selesai di usia batita. Namun sayangnya, kebiasaan ini masih dilakukan hingga umur yang sudah cukup besar.
Psikolog anak yang juga Co-Founder Children Cafe Nuri Indira Dewi, menyebut bahwa kebiasaan mengisap jempol pada anak bisa dilihat dari pola kebiasaannya.
Baca Juga : Kuku Tangan dan Kaki Menghitam Hanya Di Ujung Jari, Ini Penyebabnya
Terdapat anak yang kebiasaan mengisap jempol saat hendak tidur, saat merasa cemas, takut atau sedih, menonton televisi, dan ada pula yang mengisap jempol saat tidak melakukan apa pun.
"Dengan menemukan polanya, kita akan lebih mudah menemukan penyebabnya. Menghilangkan kebiasaan ini bisa dengan cara membuat tangannya sibuk dengan berbagai kegiatan lain," terang Nuri seperti dikutip dari merdeka.com.
Kegiatan itu dapat berupa ajakan bermain aktif, tidak seperti saat mengajak mereka menonton yang termasuk kategori kegiatan pasif.
Dapat juga dengan mengajak anak mengobrol juga mengalihkannya dari mengisap jempol, bonusnya adalah meningkatnya kemampuan verbal dan kedekatan dengan anak.
Segera ingatkan dan hentikan ketika kita melihat anak mengisap jempol. Gunakan kata yang singkat misalnya 'jempol' atau 'ups!'.
Baca Juga : Obat Flu di Musim Hujan Yang Disarankan Dokter, Tak Harus Antibiotik
"Berikan ekspresi netral dan hindari menunjukkan ekspresi marah atau kesal, apalagi sambil berteriak," tegas Nuri.
Tindakan mengingatkan anak agar tidak kebiasaan mengisap jempolnya dapat dilakukan secara bertahap. Terpenting terdapat peningkatan dari waktu ke waktu.
Source | : | merdeka.com |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar