Find Us On Social Media :

Anak Tidak Bersemangat Karena Anemia? Berikan Makanan Bergizi Ini

Anak Tidak Bersemangat? Berikan Makanan Ini Untuk Mengatasi Anemia

GridHEALTH.id - Umumnya, anak-anak sering kali terlihat penuh semangat dan tenaga sehingga tak ada hentinya untuk bermain dan berlari kesana-kemari.

Namun pernahkah kita melihat dikerumunan anak-anak, masih saja ada yang terlihat lesu, lemas dan tidak bersemangat.

Baca Juga : Catat Kenali Gejala dan Penyebab Anemia Defiesiensi Besi pada Anak

Bisa jadi anak tersebut mengalami anemia atau kondisi dimana seorang anak mengalami kekurangan zat besi yang menyebabkan anak tidak bersemangat dan bertenaga.

Namun tak perlu khawatir, dr. Anita Juniatiningsih, SpA menyatakan ada beberapa cara mengatasi agar anak tak mudah terserang anemia defisiensi besi.

Ditemui dalam seminar "Program Edukasi Kesehatan Anak Untuk Orangtua" yang diadakan oleh Yayasan Orangtua Peduli dan PESAT Jakarta 2019, pada Minggu (10/3/2019) lalu, dr. Anita menyatakan makanan seperti daging merah (sapi) dan sayur bayam sangat baik untuk membantu menurunkan angka anemia pada anak yang tergolong masih tinggi di Indonesia.

Melansir dari WebMD, ada sumber makanan yang dapat mencegah dan menurunkan risiko anemia pada anak berdasarkan takaran sajinya, diantaranya:

Baca Juga : Daging Merah dalam MPASI Dapat Turunkan Resiko Anemia Defisiensi Besi

1. Sumber makanan hewani yang mengandung zat besi, di antaranya:

- 3 ons daging sapi atau hati ayam

- 3 ons kerang atau kerang

- 3 ons tiram

- 3 ons daging sapi yang dimasak

Baca Juga : Daging Merah dalam MPASI Dapat Turunkan Resiko Anemia Defisiensi Besi

- 3 ons sarden kalengan

- 3 ons ayam

- 3 ons kalkun matang

- 3 ons ham

- 3 ons daging sapi muda

- 3 ons salmon, atau tuna.

2. Sumber makanan nabati yang mengandung zat besi, diantaranya:

Selain makanan yang berasal dari hewani, zat besi untuk anak juga dapat ditemukan dalam beberapa makanan nabati, diantaranya:

- Sereal sarapan diperkaya dengan zat besi

- 1 cangkir kacang matang

- Satu setengah cangkir tahu

- Satu setengah cangkir kacang polong kalengan, kacang merah, atau buncis

- 1 cangkir aprikot kering

Baca Juga : Obat Batuk Pilek yang Dijual Bebas Dilarang Diberikan Kepada Anak

- 1 kentang panggang sedang

- 1 cangkir mie telur yang dimasak

- Satu perempat cangkir bibit gandum

- 1 ons biji labu, wijen, atau labu

- Satu setengah cangkir kacang polong matang

- 1 ons kacang, kenari, almond panggang, kacang mete panggang, atau biji bunga matahari

- Satu setengah cangkir kismis tanpa biji kering, persik, atau prem

- 1 tangkai brokoli ukuran sedang

- 1 cangkir bayam mentah

Baca Juga : Tidak Hanya 'Lelaki' dan 'Perempuan', di Thailand Terbagi 18 Gender atau Jenis Kelamin Legal! Apa Saja?

- 1 cangkir pasta (dimasak, itu menjadi 3-4 cangkir)

- 1 potong roti, setengah dari bagel kecil, atau muffin 

- 1 cangkir nasi merah.

"Namun penyerapan zat besi pada sayuran tergolong kurang bagus dibanding dari protein hewani, karena dapat diketahui kandungan zat besi pada protein hewani lebih tinggi dibanding protein nabati,", ujar dr. Anita.

"Selain itu ada juga suplemen zat besi yang dapat diberikan ke anak, biasanya berbentuk cairan tetes atau drop,", pungkasnya.

Baca Juga : Tidak Hanya 'Lelaki' dan 'Perempuan', di Thailand Terbagi 18 Gender atau Jenis Kelamin Legal! Apa Saja?

Melansir dari laman IDAI, ada beberapa cara mengatasi anemia pada anak, yaitu:

1. Dapat diberikan secara oral berupa besi elemental dengan dosis 3 mg/kgBB sebelum makan atau 5 mg/kgBB setelah makan dibagi dalam 2 dosis.

2. Diberikan sampai 2-3 bulan sejak Hb kembali normal.

3. Pemberian vitamin C 2X50 mg/hari untuk meningkatkan absorbsi besi.

4. Pemberian asam folat 2X 5-10 mg/hari untuk meningkatkan aktifitas eritropoiesis.

5. Hindari makanan yang menghambat absorpsi besi (teh, susu murni, kuning telur, serat) dan obat seperti antasida dan kloramfenikol.

6. Banyak minum untuk mencegah terjadinya konstipasi (efek samping pemberian preparat besi). (*)