GridHEALTH.id- Sampai saat ini, saran untuk mengurangi konsumsi gula masih berlaku mengingat angka penderita diabetes semakin hari semakin tinggi.
Baca Juga : Waktu Terbaik Berolahraga untuk Menurunkan Gula Darah Tubuh
Yang menyebabkan tingginya jumlah penderita diabetes adalah pola makan tinggi lemak dan tinggi gula serta kurang aktivitas fisik.
Bila tidak ditangani, diabetes dapat memunculkan risiko komplikasi pada mata, ginjal, jantung, aneka gangguan kesehatan lainnya.
Untuk konsumsi gula perhari, menurut American Heart Association, batasan maksimal dalam sehari yang diperbolehkan pada pria adalah delapan sendok teh (sekitar 36 gram) serta enam sendok teh pada wanita (sekitar 25 gram).
WHO sendiri memiliki batas lebih tinggi yaitu sekitar 12 sendok teh bagi orang dewasa. Jika menakar gula pada saat menyeduh teh atau kopi mudah saja.
Misalnya menuangkan satu sendok teh gula pada minuman di pagi dan sore hari, berarti kita masih mempunyai sisa enam sendok teh gula selama seharian (panduan AHA).
Tapi bagaimana dengan gula yang tidak kelihatan? Misalnya pada nasi, kue, roti, minuman manis, dan sebagainya? Bisa-bisa yang kita konsumsi, bila dijumlahkan, sudah melewati batas konsumsi yang dibolehkan.
Daripada bingung untuk menghitungnya sebaiknya mulai hindari saja konsumsi minuman atau makanan yang sarat akan gula seperti sirup dan soda.
Baca Juga : Kim Kardashian Penggemar Jus Seledri, Ini Manfaatnya Buat Tubuh
Berbagai jenis gula tambahan seperti gula putih, gula cokelat, dan berbagai gula bentuk cair yang sudah mengalami pemrosesan sebaiknya dihindari.
Kalau suka suka makanan manis, ada baiknya mengurangi konsumsi gula dari sekarang demi kesehatan.
Baca Juga : Gumoh Pada Bayi Adalah Hal yang Wajar, Begini Cara Mengatasinya
Dirangkum dari berbagai sumber, cobalah cara“hidup bebas gula” berikut agar tubuh terhindar dari diebetes dan gaya hidup pun tetap bisa sehat;
1. Konsumsi sayur setiap hari.
Sayuran menjadi menu makanan yang kaya akan gizi dan nutrisi baik. Buat mereka yang baru memulai gaya hidup sehat bisa memulainya dengan cukup satu cangkir berisi sayuran hijau dan setengah cangkir sayuran tanpa daun setiap harinya.
Kita bisa menambah porsinya seiring berjalannya waktu. Pilih sayuran yang warna hijaunya lebih tua. Sayuran hijau ini menyerap lebih banyak gizi dan menyatukan lebih banyak vitamin.
2. Tetap makan karbohidrat.
Jangan menghilangkan asupan karbohidrat sama sekali dari menu makan, karena karbohidrat tetap dibutuhkan sebagai sumber energi.
Orang dewasa sehat dianjurkan mengonsumsi karbohidrat sekitar 300-400 gram per hari. Saat menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau sekitar 150-200 gram.
Tak boleh kurang dari itu, soalnya kurang asupan karbohidrat malah akan menurunkan metabolisme.
Baca Juga : Pencernaan Sehat Didapat Dari Cara Makan yang Sehat, Begini Caranya
3. Batasi minuman kemasan.
Minuman dalam kemasan mengandung banyak kalori yang cenderung gampang menambah bobot tubuh.
Bila seseorang minum jus 150 kalori per hari sama saja menumpuk ekstra seribu kalori per minggu. Minuman tersebut bukan asupan yang sehat, juga bukan nutrisi.
Lebih baik membuat minuman sendiri dari buah segar. Tak perlu ditambah gula/pemanis karena ada gula asli yang berasal dari buah.
Baca Juga : Pencernaan Sehat Didapat Dari Cara Makan yang Sehat, Begini Caranya
Bila doyan smoothie, tambahkan yoghurt Yunani, keju cottage, tofu, atau bubuk protein sebagai penyeimbang, dan membuat rasa lebih enak.
4. Bawa bekal sendiri
Membawa bekal jelas lebih sehat dan lebih hemat daripada membeli atau jajan sembarangan.
Kita juga tidak tahu berapa kandungan gula dan garam yang ada di jajanan tersebut. Maka lebih baik membawa bekal.
5. Mengonsumsi aneka buah
Kandungan vitamin, mineral, dan beberapa mikronutrien di dalam buah juga sangat dibutuhkan untuk menjaga kebugaran tubuh.
Selain itu kandungan air di dalam buah yang cukup tinggi dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuhmu.
Usahakan mengonsumsi buah aneka warna, karena semakin variatif buah yang kita makan, semakin banyak fitonutrien yang kita peroleh.
Asal tahu saja, karotenoid yang memberi warna merah atau jingga pada buah memiliki bahan antioksidan.
Baca Juga : Sering Tak Disadari, Ini Kebiasaan Sepele Penyebab Ginjal Bermasalah
Sementara pada buah berwarna ungu mengandung antosianin, yakni antioksidan kuat yang baik bagi kesehatan. (*)