Find Us On Social Media :

Wanita Lebih Banyak Tularkan Penyakit Kutil Kelamin, Bagaimana Bisa?

Pakar: Wanita Lebih Banyak Tularkan Penyakit Kutil Kelamin, Bagaimana Bisa?

GridHEALTH.id - Sebuah masalah yang teramat pahit, jika seorang wanita menderita infeksi menular seksual.

Bahkan seorang pakar menyebutkan bahwa wanita lebih banyak menularkan infeksi menular seksual, yaitu kutil kelamin.

Baca Juga : Kenali Virus HPV, Biang Kerok Kutil Kelamin Hingga Kanker Serviks

Kutil kelamin atau genital warts (Condylomata Acuminata) adalah salah satu gejala yang paling umum muncul akibatinfeksi menular seksual.

Condylomata Acuminata disebabkan oleh virus HPV tipe 6 &11, hampir 100% kasus kutil kelamin disebabkan oleh HPV.

Kutil kelamin dapat terjadi baik pada pria maupun wanita.

Ditemui pada acara press conference Kutil Kelamin: Bagaimana menanganinya dan kemana harus konsultasi? yang diadakan di Tjikini Lima Restaurant pada Kamis (28/3/2019), dr. Anthony Handoko, SpKK, FINSDSV menyatakan bahwa wanita lebih banyak menularkan penyakit kutil kelamin, dan pria lebih banyak tertular.

Baca Juga : Waduh, Tinggal Bersama Mertua Berisiko 3 Kali Lipat Kena Penyakit Jantung!

Bagaimana bisa?

"Adanya membran mukosa dalam vagina, seperti membran mukosa pada rongga mulut yang kondisinya lembap," ujar dr Anthony.

Pada wanita, kutil kelamin dapat muncul di dalam dan di luar alat kelamin, area sekitar kelamin dan juga pada leher rahim (serviks).

Baca Juga : Cara Mudah Hilangkan Tahi Lalat Tanpa Operasi dengan Rempah-rempah dan Buah-buahan

"Hal ini memungkinkan adanya kutil kelamin yang sudah tumbuh di dalam vagina yang tak terlihat oleh mata (kecuali menggunakan alat khusus), sehingga wanita lebih banyak menularkan infeksi menular seksual ini," tambahnya

Dalam banyak kasus, kutil biasanya tumbuh sangat lembut dan seringkali tidak terdeteksi secara kasat mata sedangkan pada pria, kutil kelamin muncul di penis atau area sekitar penis.

Kutil kelamin baik pada pria maupun wanita dapat menyebabkan gejala seperti terbakar, perih, gatal, atau nyeri.

Baca Juga : Waduh, Tinggal Bersama Mertua Berisiko 3 Kali Lipat Kena Penyakit Jantung!

Kutil kelamin dapat berkembang pada daerah anus dan dubur.

"Gejala klinis yang terlihat hanya dapat berupa tonjolan pada kulit seperti kutil, yang berbentuk rata/flat atau sering menyerupai bentuk kembang kol (cawliflower-like), spiky atau menonjol seperti lepuhan, bahkan lucu berbentuk seperti kupu-kupu," canda dr Anthony diikuti gelak tawa para peserta press conference.

"Faktor risiko seseorang dapat terkena kutil kelamin yaitu jika seseorang dengan HIV seropositive, memiliki riwayat infeksi menular seksual, memiliki gaya hidup aktif secara seksual, merokok dan mengkonsumsi alkohol.”

Baca Juga : 9 Benda di Dekat Anak Ini Dapat Memicu Tumor Otak, Seperti yang Terjadi Pada Anak Marcella Zalianty

Meskipun tidak menyebabkan kanker, namun kutil kelamin memberikan beban psikologis, rasa malu dan biaya karena umumnya penyakit ini sering kali muncul kembali meski telah melalui proses pengobatan.

"Bagaimana tidak malu? Bayangkan seandainya ada pasangan yang akan menikah dan ternyata salah satu pasangannya menderita penyakit ini, kan harus segera ditangani," katanya.

Anthony menyebutkan walau penyakit kutil kelamin ini terlihat ringan, harus ada rasa awarness terhadap adanya penyakit kutil kelamin di dunia ini.

Baca Juga : Terlalu Sering Bermain Ponsel Tak Sehat, Picu Gangguan Saraf Tepi atau Neuropati

"Karena semua kewaspadaan ini demi kualitas hidup yang lebih baik," pungkasnya.(*)