Find Us On Social Media :

Kepala Siswi SMP Pontianak yang Dikeroyok 12 Siswi SMA Dibenturkan ke Aspal, Risiko Cedera Kepala yang Dialaminya Bisa Fatal!

Kepala korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA dibenturkan ke aspal oleh pelaku. Apa risiko cidera yang dialaminya?

GridHEALTH.id - Kembali terjadi kasus penganiayaan di kalangan pelajar.

Kali ini, korbannya adalah seorang siswi SMP berinisial AD (14) di Kota Pontianak yang dikeroyok oleh 12 siswi SMA di kota yang sama.

Kejadian ini berawal dari komentar di Facebook antara pelaku dengan korban.

Baca Juga : Di Bandung Seorang Suami Rela Terjang Banjir Setinggi Leher Demi Selamatkan Istri yang Tengah Hamil Tua, Berisiko Terkena Penyakit Leptospirosis

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," kata Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar Tumbur, Manalu.

Para pelaku diketahui nekat menjemput korban di rumahnya dan berdalih untuk diajak ngobrol. Korban pun diajak ke Jalan Sulawesi dan Taman Akcaya.

Berdasarkan keterangan korban yang dilansir dari Kompas.com, di dua lokasi tersebut para pelaku melakukan tindak kekerasan. 

Baca Juga : Viral Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswi SMA, Kepala Dibentur ke Aspal Hingga Organ Intim DIlukai

"Oleh salah seorang pelaku, wajah korban disiram dengan air. Rambutnya ditarik dari belakang. Lalu dia terjatuh ke aspal," tutur Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Husni Ramli di Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (9/4/2019).

Setelah terbaring di jalan, pelaku lain menginjak perut korban dan membenturkan kepalanya ke aspal.

"Korban bersama temannya itu kemudian melarikan diri menuju Taman Akcaya, yang memang berada tak jauh dari situ," ujarnya.

Korban kemudian dikejar lagi. Setelah dapat, korban dipiting, kemudan salah satu pelaku menendang perutnya lagi. 

Kekerasan yang dilakukan oleh para siswi SMA tersebut tentu bisa menimbulkan dampak serius terhadap korban.

Seperti kepala korban yang dibenturkan ke aspal tentu bisa menimbulkan cidera kepala dan otak.

Baca Juga : Sebuah Scan Otak Terbaru Menunjukkan Bagaimana Alkohol Merusak Otak Setelah 6 Minggu Meminumnya

Walaupun otak terlindungi dengan baik dengan adanya lapisan membran, cedera masih bisa terjadi.

Jika sampai benturan kepala tersebut menyebabkan kerusakan, tentu akan memengaruhi semua yang akan dilakukan penderita, mulai dari berpikir hingga bergerak.

Melansir Web MD, pukulan keras ke kepala bisa mengguncang otak di dalam tengkorak.

Hal ini akan menimbulkan memar, pembuluh darah pecah hingga kerusakan saraf ke otak.

Baca Juga : Beberapa Artis Indonesia Sempat Terserang Sakit Tumor Payudara, Ternyata Ini Gejalanya

Pukulan keras bisa saja tidak menyebabkan pendarahan atau lubang di tengkorak, disebut dengan cedera otak yang tertutup. 

Sedangkan cedera otak terbuka adalah ketika suatu benda menembus tengkorak dan masuk ke otak.

Sebenarnya, masih ada beberapa jenis utama dari cedera otak, berikut daftarnya seperti yang dilansir Healthline.

1. Hematoma

Hematoma adalah kumpulan atau pembekuan darah di luar pembuluh darah.

Ini bisa menjadi sangat serius jika terjadi hematoma di otak . Penggumpalan dapat menyebabkan tekanan di dalam tengkorak.

Baca Juga : Awalnya Pria Ini Divonis Hidup 15 Bulan Akibat Kanker Prankeas, Tapi Pengobatan Baru Ini Mengubah Hidupnya

Cedera ini dapat menyebabkan penderita kehilangan kesadaran atau menyebabkan kerusakan otak permanen.

2. Hemmorhage

Hemmorhage adalah pendarahan yang tidak terkontrol. Mungkin ada perdarahan di ruang sekitar otak yang disebut perdarahan subaraknoid, atau pendarahan dalam jaringan otak yang disebut pendarahan intraserebral.

Perdarahan subaraknoid sering menyebabkan sakit kepala dan muntah.

Tingkat keparahan perdarahan intraserebral tergantung pada seberapa banyak perdarahan yang ada, tetapi seiring waktu jumlah darah apa pun dapat menyebabkan penumpukan dan tekanan pada kepala.

3. Gegar otak

Gegar otak terjadi ketika dampak di kepala cukup parah untuk menyebabkan cedera otak.

Ini dianggap sebagai hasil dari otak yang mengenai dinding keras tengkorak atau kekuatan percepatan dan perlambatan mendadak.

Secara umum, hilangnya fungsi yang terkait dengan gegar otak bersifat sementara.

Namun, gegar otak berulang-ulang pada dapat menyebabkan kerusakan permanen.

Baca Juga : Kisah Pilu Grammy, Bayi Hasil 'Sewa Rahim' yang Justru Ditelantarkan Orangtua Kandung Karena Sandang Down Syndrome

4. Pembengkakan

Setiap cedera otak dapat menyebabkan edema, atau pembengkakan.

Banyak cedera yang menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitarnya, tetapi lebih serius ketika terjadi di otak.

Tengkorak tidak dapat meregang untuk menyesuaikan benjolan akibat pembengkakan.

Sehingga bisa terjadi penumpukan tekanan di otak, menyebabkan otak menekan tengkorak.

Saat ini korban pengeroyokan yang merupakan siswi SMP tengah mendapatkan perawatan intensif. 

Bahkan AD telah mendapat pemeriksaan bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.

Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiology, Rumah Sakit Mitra Medika pada Senin (8/4/2019) kemarin.(*)

Baca Juga : Di Negara Ini, Remaja Lelakinya Sudah Berhubungan Intim Sebelum Usia 13 Tahun, Padahal Ada Risikonya!