Find Us On Social Media :

Memanaskan Makanan Saat Sahur, Siap-siap Ada Nilai Gizi yang Bakal Berkurang!

Pada saat makan sahur, menu tumisan sebaiknya tidak dipanaskan karena nilai gizinya bisa berkurang.

GridHEALTH.id - Saat sahur, kebiasaan memanaskan makanan sering dilakukan. Berbagai alasan, tapi paling sering karena tidak ada waktu untuk memasak lagi menjelang waktu sahur. 

Berbicara mengenai makanan, biasanya setiap keluarga memiliki sisa makanan yang tidak habis dikonsumsi. Makanan yang tidak habis ini seringkali dipanaskan agar tidak basi.

Baca Juga: Dibalik Alasan Mengapa 5 Masakan Ini Tak Boleh Dipanaskan Kembali

Selain itu, pemanasan makanan juga dilakukan karena banyak orang menyukai mengonsumsi makanan yang hangat.

Sisa lauk atau makanan boleh saja dipanaskan, tetapi sebaiknya hanya satu kali saja. Sebab semakin sering makanan melalui proses pemanasan dan pendinginan, maka semakin tinggi risiko timbulnya racun pada makanan.

Proses pemanasan berulang-ulang mampu mengubah zat pada makanan menjadi karsinogenik yang dapat memicu timbulnya sel kanker.

Proses pendinginan juga akan membuat bakteri mudah berkembang biak dan dapat bertahan hidup ketika proses pemanasan makanan tidak dilakukan dengan tepat, terlebih jika pemanasan bahan seperti kacang-kacangan, daging, ikan, dan telur.

Jika dibiarkan lebih dari dua jam di udara terbuka, bahan makanan ini berisiko dikembangbiaki oleh bakteri sehingga mudah rusak dan berbahaya jika dikonsumsi.

Baca Juga: Vagina Terasa Gatal, Lakukan Segera Hal Berikut Untuk Mengatasinya

Apabila tidak langsung dimakan maka akan lebih aman apabila makanan disimpan di dalam kulkas untuk mencegah perkembangan bakteri (bakteri dapat berkembang biak pada suhu 4-60 derajat celsius).