Find Us On Social Media :

Penuaan Dini Pada Wanita, Ternyata Penyebabnya Dua Hal 'Sepele' Ini

Menopause dan insomnia dapat meningkatkan risiko penuaan dan kematian bagi wanita.

GridHEALTH.id - Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings Journal dari national Academy of Sciences and Biological Psychiatry, mengungkapkan bahwa menopause dan insomnia dapat meningkatkan risiko penuaan dan kematian bagi wanita.

Baca Juga: Pakai Krim Malam Alami Ini, Dijamin Kulit Cerah dan Cegah Penuaan Dini

"Para wanita yang kami teliti, mereka melaporkan gejala seperti susah tidur, bangun berulang kali di malam hari, dan selalu bangun terlalu pagi. 

Mereka cenderung akan menjadi lebih tua dari usianya," ujar Judith Carroll, asisten profesor University of California, seperti yang dikutip dari Boldsky (20/06).

Untuk studi pertama terkait menopause, para peneliti melakukan pemeriksa metilas biomarker kimia yang terkait dengan penuaan untuk menganalisis sampel DNA lebih dari 3100 wanita.

Termasuk Women's Health Initative (WHI) program penelitian 15 tahun yang membahas penyebab paling umum dari kematian, kecacatan, dan kualitas hidup buruk pada wanita pascamenopause.

Mereka mengukur usia biologis dari sel-sel darah, air liur, dan di dalam pipi untuk mengeksplorasi hubungan atara usia kronologis setiap wanita dan usia biologis tubuhnya.

Baca Juga: 5 Cara Mengeluarkan 'Tlusupan' Serpihan Kayu Agar Tak Infeksi

Para peneliti menemukan bahwa menopause mempercepat penuaan sel dengan rata-rata 6%

Dalam studi kedua penelitian melakukan riset pada tidur. Mereka menarik data lebih dari 2000 wanita di WHI menggunakan epigenetic clock dan menemukan hal tak diduga.

Baca Juga: Studi: Obat Diabetes Bisa Turunkan Risiko Kanker, Ini Penjelasannya

Yaitu bahwa wanita postmenopause dengan lima gejala insomnia hampir 2 tahun lebih tua dari usia sebenarnya jika dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki gangguan tidur.  

 

Tentu kita tak bisa menolak datangnya menopause. Namun terdapat sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki tidur kita, khususnya bagi Kita yang telah lanjut usia.

1. Terapi

Insomnia pada wanita sering dikaitkan dengan kecemasan, dan di sinilah cognitive behavioral therapy (CBT) dapat berperan.

Terapi ini dirancang untuk mengatasi secara langsung masalah yang membuat Kita terjaga di malam hari.

Baca Juga: Lebih Baik Dibuka Atau Diperban? Ini Tips Mengatasi Luka Lecet Di Telapak Tangan

Terapi ini juga terbukti mampu memperbaiki kualitas tidur, terutama bagi wanita yang mengalami perimenopause dan pascamenopause.

2. Melatih pikiran

Periset dari Universitas Harvard meneliti sekelompok orang setengah baya dan menugaskan setengah dari mereka untuk belajar tentang latihan yang membutuhkan konsentrasi penuh seperti meditasi.

Baca Juga: Konsumsi Brokoli Secara Teratur Kurangi Risiko Alzheimer di Usia Lanjut

Sementara, setengah lainnya mengambil kelas tentang bagaimana memulai kebiasaan tidur yang lebih sehat.

Pada akhir sesi, kelompok yang berfokus pada latihan konsentrasi bernasib lebih baik karena insomnia, kelelahan dan depresi yang dialami berkurang.

3. Pengecekan sleep apnea

Meskipun keluhan ini lebih sering terjadi pria paruh baya, wanita juga dapat menderita sleep apnea, suatu kondisi ketika berhenti bernapas selama beberapa detik.

Hal ini tentunya tidak bisa kita rasakan karena kita sedang dalam kondisi terlelap, biasanya orang-orang di sekitar Kita yang akan melaporkan.

Jika tidak segera diobati, tidak hanya dapat mengganggu kualitas tidur tetapi juga dapat memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Percayalah, waktu tidur yang cukup sangat diperlukan agar tubuh punya kekuatan untuk menjalankan aktivitas sehari-hari.

Baca Juga: Selembar Struk ATM Ternyata Lebih Beracun Daripada Botol Plastik

Memiliki kualitas tidur yang sehat ternyata berbanding lurus dengan meningkatnya kualitas hidup. Oleh karena itu, jangan sepelekan pentingnya tidur nyenyak! (*)