Find Us On Social Media :

Studi: Risiko Gangguan Jantung Bukan Karena Berat Badan, Tapi Posisi Lemak di Tubuh

Pada wanita menopause, lemak yang berkumpul di perut lebih berisiko memunculkan gangguan jantung.

GridHEALTH.id - Sebuah studi baru menunjukkan bahwa pada wanita di atas 50, bentuk tubuh dikaitkan dengan risiko kardiovaskular.

Baca Juga: Terkenal Bisa Turunkan Berat Badan, Benarkah Air Lemon Bisa Bakar Lemak dalam Tubuh?

Setelah mempelajari sekelompok besar wanita yang sudah menopause, para peneliti telah menemukan bahwa risiko kardiovaskular dikaitkan dengan bentuk tubuh, yang dihasilkan dari bagaimana lemak didistribusikan dalam tubuh.

Studi sebelumnya telah menyarankan bahwa indeks massa tubuh seseorang (BMI), dihitung dengan mengacu pada berat total dan tinggi badan mereka, dikaitkan dengan risiko mengalami kejadian kardiovaskular.

Dengan demikian, semakin tinggi BMI seseorang, semakin besar risiko mereka mengalami stroke, penyakit jantung, dan kejadian dan kondisi serupa.

Namun, penelitian baru dari Fakultas Kedokteran Albert Einstein, di New York, NY, dan lembaga lainnya, menunjuk ke faktor potensial lain, yaitu, di mana lemak disimpan dalam tubuh - setidaknya untuk wanita di atas usia 50 tahun.

Studi baru yang dimuat di European Heart Journal, telah melihat data dari 161.808 wanita berusia 50-79 untuk mengetahui apakah BMI atau distribusi lemak dikaitkan dengan risiko kardiovaskular.

Baca Juga: Segera Transplantasi Ginjal, Stevie Wonder Sementara Rehat Bermusik

Semua peserta telah mendaftar dalam Prakarsa Kesehatan Perempuan antara tahun 1993 dan 1998.