Find Us On Social Media :

Ketahui Kebenaran di Balik Mitos Penyebab Kanker yang Banyak Dipercaya Ini

Mitos-mitos tentang penyebab kanker, nyatanya tak terbukti kebenarannya.

GridHEALTH.id - Pendapat umum tentang apa saja yang dapat menyebabkan kanker, cenderung masih banyak dipercayai oleh orang awam karena dianggap masuk akal.

Padahal, tak semua pendapat tersebut merupakan fakta dan hanyalah mitos belaka yang malah menyebabkan kekhawatiran yang tidak perlu.

Baca Juga: Ceritakan Penyebab Kanker Kelenjar Getah Bening, Nadya Valerie Berhasil Menginspirasi Para Penyintas Kanker

Hal menakutkan yang banyak orang percayai, adalah bahwa produk yang digunakan sehari-hari dapat menyebabkan penyakit kanker.

Mitos-mitos yang berkembang ini akhirnya malah dapat memengaruhi cara berpikir orang banyak agar menghindari hal-hal yang sebenarnya tak perlu dilakukan.

Baca Juga: Dokter Anak di Amerika Serikat Semakin Jarang Meresepkan Obat, Alasannya Sungguh Mulia!

Untuk itulah mitos-mitos yang berkembang tentang penyebab kanker harus dienyahkan.

Melansir laman Mayo Clinic dan Singapore Cancer Society, mitos-mitos penyebab kanker yang tak perlu dipecayai, yaitu :

Baca Juga: Sambil Menangis, Adila Fitri Ungkap Kekecewaanya Pada Orang yang Sebut Ibunya Tak Waras Karena Rawat Sang Kakak yang Berkebutuhan Khusus

Deodoran dapat menyebabkan kanker payudara

Menurut National Cancer Institute dan berbagai penelitian lain, menyebutkan bahwa tidak ada bukti konklusif yang mengaitkan penggunaan deodoran dengan kanker payudara.

Banyak yang mempercayai bahwa produk ini mengandung zat berbahaya seperti senyawa aluminium dan paraben, yang dapat diserap kulit atau masuk ke dalam sel-sel tubuh melalui bekas pencukuran bulu ketiak.

Namun, belum ada penelitian klinis yang memberikan jawaban pasti jika deodoran dapat menyebabkan kanker payudara sehingga ini bisa dikategorikan sebagai mitos.

Menyajikan makanan di wadah  plastik dapat melepaskan zat berbahaya yang menyebabkan kanker ke dalam makanan

Baca Juga: Jangan Panik Ketika Anak Alami Kejang Demam, Ini Cara Menanganinya

Faktanya adalah wadah plastik yang tahan terhadap tekanan panas dalam microwave, aman digunakan dan tak menyebabkan kanker.

Namun jika menggunakan wadah plastik yang bisa meleleh saat dimasukkan dalam microwave, dapat berpotensi tercampurnya makanan dengan bahan kimia akibat plastik yang meleleh.

Jadi sebaiknya, hindari wadah plastik yang tidak bisa digunakan dalam microwave.

Baca Juga: Terbangun Tengah Malam Bikin Kualitas Tidur Terganggu, Ini Cara Mencegahnya

Kanker tidak dapat disembuhkan

Faktanya adalah sekitar sepertiga dari semua jenis kanker, dapat disembuhkan jika terdeteksi dan diobati sejak dini.

Itulah sebabnya pemeriksaan kesehatan rutin merupakan hal yang penting untuk dilakukan.

Selain itu, perawatan kanker yang semakin maju juga dapat menumbuhkan harapan lebih lama pada penderita kanker stadium lanjut.

Kanker disebabkan oleh pikiran buruk

Pikiran buruk atau sikap negatif tidak terbukti dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit kanker.

Baca Juga: Jangan Pilih Produk Kesehatan Berbasis Testimoni, Ini Bahayanya

Pikiran buruk biasanya terjadi pada seseorang telah terdiagnosis menderita kanker.

Pergolakkan emosi seperti merasa sedih, marah, takut atau putus asa pun tak dapat dihindari.

Ketika hal ini terjadi, sikap positif mungkin dapat membantu mengatasi diagnosis kanker ataupun efek samping dari pengobatan yang dilakukan.

Penderita kanker tidak boleh makan gula, karena menyebabkan pertumbuhan sel kanker semakin cepat

Mitos tidaklah bisa dipercaya. Faktanya gula tidak membuat sel kanker tumbuh lebih cepat.

Semua sel termasuk sel kanker, bergantung pada gula darah (glukosa) untuk menghasilkan energi, sehingga aman untuk bagi penderita kanker untuk mengkonsumsi gula dengan jumlah cukup karena tak mempercepat ataupun memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Baca Juga: Membongkar Manfaat Kesehatan yang Terkandung Pada Cuka Apel

Namun, ada beberapa bukti bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan akan meningkatkan risiko kanker kerongkongan,  penambahan berat badan, risiko obesitas dan diabetes.

Intinya konsumsilah gula dalam jumlah wajar dan tak belebihan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Kanker adalah penyakit menular

Faktanya adalah tidak perlu menghindari orang yang menderita penyakit kanker, sebab sel kanker tidak ditularkan melalui udara layaknya flu.

Menyentuh dan menghabiskan waktu dengan penderita kanker, tidak menimbulkan potensi penyakit kanker menular pada orang yang sehat.

Meskipun kanker itu sendiri tidak menular, tetapi ada pula virus menular yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: Polusi Udara Jakarta Mengkhawatirkan, Konsumsi 7 Makanan Sehat Ini Untuk Perlindungan Paru-paru

Contoh-contoh virus yang dapat menyebabkan kanker, yaitu :

- Human papillomavirus (HPV), adalah infeksi menular seksual yang dapat menyebabkan kanker serviks dan jenis kanker lainnya.

- Virus hepatitis B atau C, biasanya ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum IV yang terinfeksi dan dapat menyebabkan kanker hati.

Intinya, virus kanker mungkin dapat ditularkan melalui hubungan seksual, bukannya ditularkan melalui sentuhan dengan penderita kanker.

Pembedahan atau biopsi tumor akan menyebabkan kanker menyebar

Meskipun ada kemungkinan terjadi, namun peluang terjadi sangatlah rendah.

Dokter bedah sudah pasti akan melakukan serangkaian prosedur ketat dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya hal ini ketika melakukan tindakan biopsi.

Baca Juga: Gula Darah Rendah Timbulkan Risiko Kecelakaan hingga Kematian, Ketahui Gejala dan Pencegahannya

Aman dari risiko kanker karena tidak ada riwayat keluarga yang menderita kanker

Kanker memang dapat disebabkan oleh mutasi genetik dar orang tua yang terjadi di dalam sel.

Tetapi selain mutasi gen, penyebab kanker dapat disebabkan oleh paparan asap rokok, radiasi, dan zat penyebab kanker lainnya, dan bahkan virus.

Obesitas dan diabetes juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.

Mitos-mitos yang berkembang ini, janganlah dipercaya.

Cari tahu penyebab kanker yang telah dibuktikan kebenarannya.

Lebih baik lagi jika berkonsultasi dengan dokter atau spesialis kanker untuk mengetahui apa saja penyebab kanker yang telah dipastikan kebenarannya.(*)