GridHEALTH.id - Meningitis adalah infeksi pada selaput pelindung yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
Meningitis dapat menyerang siapa saja, termasuk pada bayi dan biasanya terjadi pada anak berusia balita.
Meningitis dapat menjadi sangat serius jika tidak ditangani dengan cepat, karena dapat menyebabkan keracunan darah yang mengancam nyawa dan mengakibatkan kerusakan permanen pada otak atau saraf.
Baca Juga: Tuding Fairuz A Rafiq Lakukan Operasi Hidung, Terkuak Istri Sonny Septian Bisa Membiayai Sedot Lemak Galih Ginanjar Gejala meningitis dapat menyerupai gejala flu (influenza). Gejala ini cenderung semakin parah dalam waktu beberapa jam, hingga hari.
Gejala-gejala munculnya penyakit meningitis adalah, pada orang yang berusia lebih dari 2 tahun, yaitu :
Baca Juga: Habis Makan Daging Kambing Tak Perlu Khawatir, Ini 11 Makanan Penurun Kolesterol
- demam tinggi yang tiba-tiba
- leher kaku
- sakit kepala yang lebih parah dari biasanya
- sakit kepala disertai mual dan muntah
- sulit berkonsentrasi
Baca Juga: Mudah Tersinggung hingga Tanpa Ekspresi, Ciri dari 11 Tanda Orang dengan EQ Rendah
- kejang-kejang
- rasa kantuk berlebihan
- tidak selera untuk makan dan minum
- sangat sensitif terhadap cahaya
- ruam kulit
Sedangkan gejala yang biasa terjadi pada bayi, seperti : demam tinggi, menangis tanpa henti, selalu mengantuk atau sering marah, gerak tubuh tidak aktif atau lamban, tidak mau makan, terdapat tonjolan lunak di bagian kepala, dan kakunya tubuh dan leher bayi.
Baca Juga: Ini 6 Cara Alami dan Sederhana Turunkan Tekanan Darah Tinggi
Meningitis biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Infeksi yang menyebabkan meningitis dapat menyebar melalui bersin, batuk, ciuman, dan saling berbagi peralatan makan ataupun mandi.
Meningitis akan menjadi rentan menyerang tubuh seseorang yang memiliki beberapa faktor, seperti : tidak atau melewatkan vaksinasi, biasa terjadi pada anak berusia balita, pengaruh lingkungan yang dapat menyebarkan virus meningitis, kehamilan, sistem kekebalan tubuh yang lemah pada penderita diabetes, HIV/AIDS, dan lainnya.
Meningitis yang tak ditangani secara cepat, dapat berangsur parah dan semakin memperbesar risiko kejang dan kerusakan neurologis permanen, seperti : gangguan pendengaran dan penglihatan, epilepsi atau kejang yang terus berulang, hingga amputasi anggota tubuh yang terinfeksi virus meningitis.
Melansir laman Mayo Clinic, tindakan pencegahan yang dapat dilakukan agar tak terjangkit penyakit meningitis, yaitu :
Baca Juga: Pegang Peranan Vital, Jaga Kesehatan Hati Dengan Lakukan Kebiasaan Ini
Mencuci tangan
Mencuci tangan dengan bersih dapat membantu mencegah penyebaran kuman.
Lakukan hal ini, terutama saat sebelum makan, setelah menggunakan toilet, menghabiskan waktu di tempat umum, dan sehabis mengelus-elus hewan.
Baca Juga: Pegang Peranan Vital, Jaga Kesehatan Hati Dengan Lakukan Kebiasaan Ini
Jagalah kebersihan
Selalu jaga kebersihan dan hindari berbagi minuman, makanan, peralatan makan, bahkan lipstick bagi wanita.
Menjaga kesehatan
Pertahankan sistem kekebalan tubuh dengan cukup istirahat, berolahraga secara teratur, dan makan makanan sehat, seperti buah-buahan segar, sayuran, dan biji-bijian.
Baca Juga: 7 Tanda Berbahaya pada Kehamilan Ini Tak Boleh Diabaikan
Menutup mulut
Ketika merasa ingin batuk atau bersin, pastikan untuk selalu menutup mulut dan hidung.
Memperhatikan makanan
Jika sedang hamil, berhati-hatilah dengan makanan.
Kurangi risiko listeriosis dengan memasak daging hingga matang sempurna.
Hindari juga konsumsi keju yang tak dipasteurisasi atau tak melalui tahap pemanasan.
Baca Juga: Wanita Lebih Berisiko Alami Infeksi Saluran Kemih, Ini Gejala dan Pencegahannya
Selain itu, untuk mencegah meningitis dapat dilakukan dengan vaksinisasi.
Hal itu karena vaksinisasi dapat membantu melindungi tubuh dari berbagai bahaya bakteri.
Untuk itu, terutama untuk bayi vaksinisasi haruslah dilakukan untuk meningkatkan kekebalan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit.(*)