GridHEALTH.id – Teflon adalah peralatan masak sehari-hari yang biasa digunakan para ibu untuk memasak makanan.
Teflon sering digunakan karena memiliki keuntungan berupa antilengket dan juga berguna untuk menghemat minyak.
Baca Juga: Studi Dokter di Swiss Membuktikan; Talenan Sarang Kuman Jahat yang Kebal Antibiotik dan Mematikan
Namun tahukah, jika teflon ternyata diduga terbuat dari bahan kimia yang dapat membahayakan tubuh?
Bahan kimia yang digunakan untuk membuat teflon, yaitu asam perfluorooctanoic atau disebut juga dengan PFOA.
Melansir laman ABC Health and Wellbeing, PFOA dibuat oleh salah satu perusahaan kimia terbesar di dunia, DuPont yang juga banyak membuat produk-produk selain teflon, seperti karpet, tekstil, dan kertas.
PFOA yang digunakan untuk membuat teflon ini terbukti berpotensi menyebabkan kanker, kerusakan hati, cacat pertumbuhan, kerusakan sistem kekebalan tubuh, dan kematian pada hewan percobaan, seperti tikus.
Sehingga US Environmental Protection Agency (EPA), merekomendasikan agar PFOA diberi label “kemungkinan mengandung karsinogen” dan menghentikan penggunaanya. Karsinogen sendiri adalah zat yang dapat menyebabkan kanker pada tubuh manusia.
Perusahaan DuPont akhirnya menyetujui rekomendasi tersebut, dan mulai tahun 2015 berhenti menggunakan PFOA pada produk yang dibuatnya.
Baca Juga: Tidak Ada Nyamuk Tapi Kulit Gatal Saat Tidur, Tanda Tungau Ada di Kasur
Meskipun demikian, ternyata tidak ada bukti langsung yang membuktikan bahwa PFOA dapat membahayakan kesehatan manusia.
Bahkan, PFOA diketahui ada dalam aliran darah meskipun dalam konsentrasi yang rendah.
Meski teflon terbuat dari PFOA, DuPont menyakinkan bahwa tidak ada risiko kesehatan yang berbahaya untuk konsumen. Hal itu karena PFOA sudah tak menempel lagi pada permukaan hasil akhir dari teflon, sehingga teflon aman digunakan untuk memasak.
Baca Juga: Chef Arnold Pamer Jamur Mahal, Ternyata Manfaat Kesehatannya yang Membuat Harganya Fantastis
"Hubungan antara peralatan masak teflon dan kanker adalah subjek yang sama sekali berbeda," kata Robert Wolke, profesor kimia di University of Pittsburgh, dikutip dari laman www.goodhousekeeping.com.
"Tidak ada PFOA dalam hasil akhir dari produk teflon, jadi tidak ada risiko yang dapat menyebabkan kanker pada mereka yang menggunakan peralatan masak teflon," tambahnya.
Meskipun demikian, teflon tetap berisiko melepaskan gas racun dan zat kimia berbahaya jika dipanaskan pada api yang besar.
Zat kimia ini, diketahui dapat meracuni burung. Sedangkan pada manusia, dapat menimbulkan gejala sakit kepala, kedinginan, saskit punggung dan demam. Semua gejala tersebut disebut juga sebagai “Flu Teflon”.
Semua gejala tersebut dapat dihindari hanya dengan memasak menggunakan api sedang.
Adapun cara-cara memasak dengan menggunakan teflon yang aman dan benar, yaitu :
Baca Juga: Cegah Penyakit Gagal Ginjal dengan Lakukan 8 Langah Sederhana Ini
- Jangan memanaskan teflon yang kosong
Dalam pengujian yang dilakukan beberapa peneliti, dengan hanya memanaskan teflon kosong dalam waktu 5 menit, ternyata dapat mempercepat kerusakan pada teflon.
Dasar pada teflon lama-kelamaan akan terkelupas saat digunakan pada api yang besar, sehingga mempercepat proses rusaknya teflon.
- Jangan memasak dengan api besar
Meskipun teflon tidak berisiko menimbulkan penyakit yang membahayakan kesehatan, memasak dengan api sedang dapat memperlama usia dan mempertahankan kualitas teflon.
Tak hanya itu, api yang besar juga dapat membuat teflon melepaskan zat kimia dan gas beracun penyebab flu teflon.
- Buka jendela ketika memasak
Saat memasak, bukalah jendela atau nyalakan kipas angin untuk menghilangkan asap yang dihasilkan dari proses memasak.
- Pilihlah teflon antilengket yang lebih berat
Teflon yang ringan biasanya tipis dan lebih cepat menjadi panas ketika digunakan untuk memasak. Jadi lebih baik untuk membeli teflon dengan bobot yang lebih berat.
Baca Juga: Sempat Gerogoti Tubuh Ani Yudhoyono, Penyakit Ini Juga Dialami Ibunda SBY
- Tidak menggunakan peralatan logam pada teflon
Ketika mengaduk masakan dengan menggunakan spatula logam atau besi, akan menggesek permukaan teflon dan menghasilkan goresan dan serpihan yang dapat melepaskan senyawa beracun pada teflon.
Untuk mencegah goresan pada teflon, gunakan spatula atau sendok dari kayu untuk mengaduk makanan.
Selain itu, estimasi atau masa penggunaan teflon yang disarankan perusahaan DuPont adalah 3 hingga 5 tahun masa pemakaian.
Adapun beberapa ahli yang menyarankan untuk mengganti teflon setiap 2 tahun sekali.
Jika teflon sudah terlihat tanda-tanda kerusakan sebelum waktu-waktu tersebut, lebih baik buang dan ganti teflon agar masakan tak terkontaminasi dengan zat-zat berbahaya untuk tubuh.
Jika lebih ingin menghindari risiko dari penggunaan teflon, gunakanlah panci yang berasal dari stainless steel yang direkomendasikan sebagai alternatif alat masak lainnya selain teflon. (*)