GridHEALTH.id - Diperkirakan lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia menderita sleep apnea, 80% di antaranya tetap tidak terdiagnosis dan secara global 30% orang mengalami kesulitan untuk memulai tidur tanpa terjaga di malam hari.
Baca Juga: Survei Membuktikan, Ternyata Milenial Sering Ketiduran di Tempat Kerja!
“Padahal tidur adalah landasan gaya hidup sehat. Seberapa baik dan berapa lama kita tidur setiap malam sebelumnya adalah variabel paling penting yang memengaruhi perasaan kita pada hari berikutnya," ujar Dr. David White, Chief Medical Officer, Philips Sleep & Respiratory Care.
Sehubungan dengan masalah tidur, dilansir dari EurekaAlert, orang-orang di negara Asia diketahui memiliki jam tidur lebih singkat dibanding lainnya.
Masalah ini disebut muncul karena tekanan besar yang muncul dari masyarakat pada diri mereka.
Temuan ini didapat oleh peneliti dari Flinders University dan Univerity of Helsinki yang bekerja sama dengan perusahaan bernama Polar.
Penelitian ini membandingkan kebiasaan tidur dari 17.335 orang yang menggunakan perangkat kesehatan untuk mengukur pola tidur mereka selama 14 hari.
Baca Juga: Penyebab Munculnya Pegal Linu, Salah Satunya Akibat Kurang Olahraga
Penelitian ini telah dipublikasikan pada Journal of Sleep Medicine untuk melihat durasi, titik tengah, serta kebiasaan tidur mereka di akhir pekan. Partisipan yang terlibat pada penelitian ini berusia antara 16 hingga 30 tahun.