Find Us On Social Media :

Batuk Berdahak dan Batuk Kering, Ternyata Beda Cara Menanganinya

Batuk berdahak berbeda dengan batuk kering, oleh sebab itu cara menanganinya juga berbeda.

GridHEALTH.id - Panas dan teriknya cuaca beberapa waktu belakangan ini menandakan bahwa musim kemarau belum berhenti.

Baca Juga: Batuk Berdahak di Musim Kemarau, Ini Cara Ampuh Untuk Mengatasinya

Sama halnya dengan musim hujan, musim kemarau  juga kerap membawa penyakitnya sendiri, yang mana penyakit pernapasan adalah salah satu jenis penyakit yang sering muncul.

Saat musim kemarau, hujan yang sudah lama tak mengguyur menyebabkan kekeringan dan debu-debu yang beterbangan di udara.

Apabila terhirup dalam jumlah tertentu—terutama bagi Anda yang kerap berada di jalan dan mengendarai motor—dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di saluran napas atas yang berdampak pada munculnya batuk.

Batuk sebenarnya merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan di dalam tubuh.

Jadi, bila hanya batuk sesekali, hal itu masih normal karena mungkin itu hanyalah respons alami tubuh saat saluran pernapasan menerima gangguan dari luar.

Baca Juga: Diet Jepang, Sarapan 2 Pisang Setiap Hari Sanggup Turunkan Berat Badan

Namun, bila batuk secara terus-menerus, kemungkinan besar saluran pernapasannya sedang bermasalah. 

Sebelum menangani batuk, cari tahu dulu jenis batuk yang dialami agar bisa melakukan pengobatan yang tepat.

Baca Juga: Ganti Daging Merah Dengan Daging Ayam Kurangi Risiko Kanker Payudara

1. Batuk Berdahak

Batuk berdahak disebut juga dengan batuk produktif karena menghasilkan lendir setiap kali batuk. Jenis batuk ini paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, ataupun jamur yang menyerang saluran pernapasan.

Infeksi tersebut mengakibatkan produksi lendir meningkat menjadi lebih banyak. Untuk menghilangkan lendir yang berlebihan pada paru dan saluran udara lainnya, tubuh akan memberi respons berupa batuk disertai dengan keluarnya lendir.

Kita biasanya mengalami batuk berdahak bila terserang pilek atau flu. Namun, batuk berdahak juga bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan pada paru-paru, seperti asma, bronkitis, hingga kanker paru-paru.

Batuk berdahak biasanya bisa sembuh dalam waktu 1 sampai 2 minggu dengan pemberian obat pelega tenggorokan atau batuk, mengonsumsi minuman hangat atau makanan berkuah, dan beristirahat yang cukup.

Baca Juga: Terungkap, 3 Fakta Mengapa Wanita Bisa Hidup Lebih Lama Daripada Pria

2. Batuk kering

Berbeda dari batuk berdahak, batuk kering sama sekali tidak menghasilkan lendir saat batuk. Jenis batuk ini biasanya menyebabkan sakit tenggorokan dan akan memburuk pada malam hari.

Batuk yang dialami bayi biasanya merupakan batuk kering yang terasa mengganggu di dada dan merupakan gejala dari pilek atau flu. Anak-anak juga bisa mengalami batuk kering bila muncul rasa gatal di tenggorokan.

Batuk kering dibagi lagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah batuk mengi yang bisa menimbulkan bunyi napas, seperti “ngik-ngik”.

Baca Juga: Air Mata Darah Pria Ini Nyata Akibat Penyakit Genetik yang Langka

Kondisi ini umum terjadi pada anak berusia sekitar 6 bulan sampai 3 tahun. Meskipun bisa membaik pada siang hari, tapi batuk mengi akan memburuk ketika malam tiba. 

Batuk dengan bunyi mengi bisa jadi merupakan gejala asma atau bronkiolitis.  Meskipun jarang terjadi pada anak berusia di bawah 2 tahun, tapi asma bisa dialami oleh Si Kecil apalagi bila terdapat riwayat orangtua yang mengidap asma atau bila anak pernah mengalami alergi saat masih bayi.

Selain batuk mengi, ada pula batuk rejan yang terjadi karena infeksi bakteri. Batuk ini sering menyerang anak-anak dengan gejala berupa batuk terus-menerus yang diikuti dengan perubahan suara menjadi serak dan rasa sakit di tenggorokan.

Adapun pengobatan untuk batuk kering bertujuan untuk membasahi saluran pernapasan dan mengatasi penyebab batuk kering.

Baca Juga: Penyakit Jantung Bawaan Ternyata Bisa Dideteksi Sejak Kehamilan

Pengobatan batuk kering yang biasanya dilakukan adalah berupa inhalasi uap yang berfungsi membasahi jalan napas di tubuh, serta mengurangi iritasi dan meredakan rasa sakit pada tenggorokan. (*)