Find Us On Social Media :

Sehari Main Game Online Hingga 5 Jam, Remaja Ini Sulit Bergerak: 'Kalau Jalan Harus Meraba Dinding'

Sehari Main Game Online Hingga 5 Jam, Remaja Ini Sulit Bergerak: 'Kalau Jalan Harus Meraba Dinding'

GridHEALTH.id - Game online memang sering menelan korban, kali ini korbannya seorang pelajar SMK Negeri 1 Ai Batu, Asahan, Sumatera Utara.

Sejak Mei 2019, Surya Utama, remaja yang sering main game online dari ponsel miliknya itu mengaku mengalami gangguan penglihatan.

Baca Juga: Main Game Hingga Jam 3 Dini Hari, Wanita Ini Rasakan Matanya Seperti Tersengat Hingga Divonis Bisa Alami Kebutaan Permanen

Surya menceritakan awal mula dirinya tak lagi mampu melihat.

Suatu hari bola matanya berubah merah, beberapa hari kemudian justru pandangan semakin hari menjadi kabur, hingga akhirnya sama sekali tak bisa lagi melihat.

"Awalnya pada malam hari mata merah, tapi tidak perih. Besok-besoknya merahnya hilang, tapi makin lama pandangan makin kabur," ungkap Surya di rumahnya, Sabtu (7/9) lalu, seperti dilansir Tribun Pekanbaru.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pelaku KDRT, Ahmad Dhani Lempar Bukti Sering Digampar dan Ditonjok Mantan Istri: 'Maia Sering Pulang Dalam Keadaan High'

Menghabiskan terlalu banyak waktu untuk melihat layar ponsel memang dapat meningkatkan risiko glaukoma yang dapat mencuri penglihatan alias kebutaan.

Melansir WebMD, glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada saraf optik.

Baca Juga: Berita Kesehatan Life Style Popular: Tanam Benang di Organ Intim Wanita Untuk Kepuasan di Ranjang

Hal ini dapat menyebabkan kebutaan, jika tidak diobati secara tepat dan cepat.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health menyebutkan, lebih dari 10.000 pekerja dari empat perusahaan besar Jepang yang menghabiskan waktu di depan komputer atau layar ponsel yang mereka gunakan dalam sehari.

Lebih dari 500 pekerja memiliki masalah dengan penglihatan tepi mereka (kelainan bidang visual) yang diukur dengan pengujian bidang visual, dan 165 pekerja ditemukan menderita glaukoma.

Glaukoma terbentuk akibat pembuluh darah baru tumbuh di iris, bagian berwarna mata yang menghalangi aliran normal cairan dan meningkatkan tekanan mata.

Selain membuat mata merah, gejala penyakit mata ini berkisar sakit kepala berat, mata nyeri, mual atau muntah, bahkan bisa juga pandangan kabur.

Baca Juga: Tidur Siang 2 Kali Seminggu, Bisa Cegah Penyakit Jantung dan Stroke

Keadaan yang menimpanya membuat kedua orangtua Surya khawatir dan membawanya berobat ke dokter mata.

Namun setelah beberapa kali menjalani pengobatan, mata Surya tidak mengalami kemajuan sama sekali.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pelaku KDRT, Ahmad Dhani Lempar Bukti Sering Digampar dan Ditonjok Mantan Istri: 'Maia Sering Pulang Dalam Keadaan High'

"Ini mungkin sejak 2018, saya sering main game mobil legend, PUBG, free fire, satu hari bisa tiga sampai lima jam main game lewat hape," ujar Surya.

Pascamengalami gangguan penglihatan, tak banyak aktivitas yang kini bisa dilakukan alumni SMK Negeri 1 Air Batu itu. Waktunya banyak dihabiskan di atas tempat tidur, karena dia kesulitan untuk bergerak.

"Kalau jalan harus meraba-raba dinding, pintu. Sekarang kegiatan hanya makan, tidur, itu aja bisanya," katanya pelan.

Kini hanya penyesalan yang ada di kepala Surya. Ia pun mengimbau kepada remaja maupun siapa pun yang gemar bermain game hingga berjam-jam, agar berangsur-angsur mengurangi kegiatan tersebut.

Baca Juga: Duduk Terlalu Lama Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Kematian Mendadak

"Nyesalnya baru sekarang. Buat yang lain yang hobi main game di hape, kalau bisa dikurangi, kalau bisa pun hentikan sama sekali. Karena memang sama sekali enggak ada manfaatnya. Akhirnya nanti seperti aku," terangnya.

Orangtua Surya, Supardi (57), awalnya mengaku terkejut mengetahui kondisi putra pertamanya itu. Sebab sebelumnya kepala Surya tidak pernah mengalami benturan. Penglihatannya juga tidak pernah ada keluhan sejak kecil.

"Dulu hampir tiap malam selalu diperingati supaya berhenti main hape. Sekarang upaya penyembuhan ke spesialis mata di Medan, diberi obat tetes mata, sudah lima kali berobat," ucap Supardi.

Baca Juga: Ditangani 44 Dokter Ahli, Anak BJ Habibie Kabarkan Kondisi Terkini : 'Bapak Itu Lupa Kalau Usia 83 Jalan ke 84 Tahun'

Ia berharap penglihatan Surya bisa kembali normal. Ia pun mengharapkan ada kepedulian dari pemerintah maupun donatur.

"Harapannya ada kepedulian dari pemerintah untuk kesembuhan Surya," katanya.

Baca Juga: Dikenal Sebagai Pelaku KDRT, Ahmad Dhani Lempar Bukti Sering Digampar dan Ditonjok Mantan Istri: 'Maia Sering Pulang Dalam Keadaan High'

Berkaca dari tragedi yang menimpa remaja ini menjadi pelajaran penting bagi seluruh orangtua atau lapisan masyarakat agar sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mata dan menghindari dari paparan ponsel yang membahayakan. (*)