GridHEALTH.id – Beberapa hari ini berita tentang kesehatan mantan presiden Republik Indonesia ke 3 ini terus mengisi halaman media masa.
Malah beberapa hari lalu ada media yang mengabarkan BJ Habibie meninggal dunia.
Baca Juga: Seluruh Keluarga Berkumpul di RSPAD, BJ Habibie Meninggal Dunia
Padahal berita itu bohong alias berita hoax.
Tapi hari ini, Kamis 11/09/2019, pukul 18.05 WIB, konfrim Presiden Indonesia ke tiga, BJ Habibie tutup usia.
Indonesia berduka.
Indonesia kehilangan putra terbaik, pintar, dan soleh, yang pernah dimiliki.
Sebelum meninggal, keluarga dekat sudah berkumpul di RSPAD Gatot Soebroto, tempat Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 itu.
Melansir Kompas.com (11/09/2019, 18:16 WIB) BJ Habibie meninggal akibat penyakit yang dideritanya.
Diketahui, Habibie telah menjalani perawatan intensif di rumah sakit sejak 1 September 2019.
Keponakan Habibie, Rusli Habibie, menyebutkan bahwa seluruh keluarga dekat sudah dipanggil dan berkumpul di Paviliun Kartika, RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019).
Baca Juga: Jangan Abaikan Masalah Gusi, Bisa Sebabkan Penyakit Alzheimer
"Kondisinya seperti kemarin lagi. Semua keluarga sudah dipanggil terutama anak-anak beliau, sudah di tempat," ujar Rusli, saat ditemui di RSPAD Gatot Soebroto oleh Kompas.com.
"Baik Mas Ilham, Mas Thareq sudah ada. Kakak dan adiknya sudah lengkap. Keponakan dan anak cucu sudah dikumpulin tadi," kata Gubernur Gorontalo itu.
Rusli pun meminta semua rakyat Indonesia mendoakan kesehatan beliau.
“Tadi juga Pak Akbar Tandjung (mantan Ketua DPR) pimpin doa. Ada keluarga yang lagi mengaji. Keluarga sudah kumpul semua," kata dia. Selama masa perawatan, Habibie ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.
Sebelum tutup usia, kondisi kesehatan BJ Habibie, presiden ke tiga republik Indonesia sakit-sakitan.
Sampai-sampai dirinya harus keluar masuk rumah sakit di Indonesia dan Jerman untuk kesembuhannya.
Pada Maret 2016, BJ Habibie sempat dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto akibat infeksi bakteri yang membuatnya demam tinggi.
Baca Juga: Sehari Main Game Online Hingga 5 Jam, Remaja Ini Sulit Bergerak: 'Kalau Jalan Harus Meraba Dinding'
Tak hanya itu, dua tahun berselang, tepatnya pada Maret 2018, peraih dwi kewarganegaraan kehormatan Jerman ini juga sempat dirawat intensif di salah satu Muenchen, Jerman akibat klep jantung bocor.
"Diketahui klep jantung termonitor ada kebocoran, seperti yang dialami oleh almarhumah Hasri Ainun Habibie," kata Rubijanto, sekretaris pribadi BJ Habibie, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (3/3/2018).
Akibat kebocoran klep jantung itu, terjadi penumpukan air pada paru-paru hingga 1,5 liter, sehingga Habibie terasa sulit bernapas.
"Tensi (tekanan darah) meningkat sampai 180 atas," ujarnya.
Sepeninggal Ainun Habibie, BJ Habibie kembali mengalami sakit bahkan sempat harus masuk rumah sakit jiwa (RSJ).
"Saya tenggelam dalam kesedihan," ujarnya dalam sebuah wawancara media, Rabu (16/1/2013).
Kedekatan Habibie dan Ainun yang sudah terjalin sejak umur Habibie 12 tahun itu membuatnya sempat hilang kesadaran.
Baca Juga: Berita Kesehatan Life Style Popular: Tanam Benang di Organ Intim Wanita Untuk Kepuasan di Ranjang
Bahkan akibatnya, Habibie didiagnosis mengalami psikosomatis malignant.
"Psikosomatis malignant istilahnya, sehingga tenggelam dalam kesedihan," ujar Habibie.
Walau terdengar sepele, namun kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan mental dan fisik.
Gejalanya bisa meliputi merasa cemas dan stres, detak jantung cepat, berdebar, merasa sakit (mual), tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut dan napas menjadi cepat.
Gangguan psikosomatis mencakup penyakit seperti eczema, hipertensi, psoriasis, dan bahkan penyakit jantung.
Belum lama ini tepatnya Minggu (1/9/2019), Bj Habibie dirawat intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
"Dengan hormat bersama ini, kami konfirmasikan bahwa Bapak BJ Habibie saat ini sedang menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK) di RSPAD Gatot Soebroto," kata Rubijanto, Minggu (8/9/2019), mengutip Tribunnews.com.
Rubijanto menjelaskan, saat ini BJ Habibie tidak bisa dikunjungi mengingat harus mendapat perawatan optimal dan agar bisa beristirahat penuh sesuai dengan petunjuk Tim Dokter Kepresidenan di RSPAD Gatot Soebroto.
"Sesuai petunjuk TDK bahwa agar beliau mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh, maka untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk dikunjungi," kata Rubijanto.(*)