Find Us On Social Media :

Begini Cara Mudah dan Cerdas untuk Mengatasi Gigi Sensitif

Rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk mendeteksi berbagai gangguan gigi termasuk gigi sensitif.

GridHEALTH.id - Gigi yang sensitif bisa diakibatkan oleh berbagai hal. Mulai teknik menyikat gigi yang tidak tepat, hingga gigi yang retak atau konsumsi makanan dan minuman yang asam.

Tidak peduli penyebabnya, satu hal yang pasti, gigi sensitif menimbulkan rasa sakit yang luar biasa. Satu menit kita menikmati es krim atau teh panas, dan selanjutnya kita meringis ketika rasa sakit tiba-tiba menembus gigi.

Berita baiknya adalah kebanyakan kasus gigi sensitif dapat diobati. Jika ingin mengobatinya, lakukan lima strategi berikut ini;

Baca Juga: Gigi Ngilu, Kenapa Bisa Bikin Meradang dan Pusing, Ini Dia Alasannya

1. Lakukan kebersihan mulut yang baik

Selain mempromosikan gigi dan gusi yang lebih sehat, kebersihan mulut yang baik dapat membantu melindungi gigi dari sensitivitas dengan menjaga enamel gigi dan menawarkan perlindungan terhadap resesi gusi.

Jenis produk yang digunakan sebagai bagian dari rutinitas kebersihan mulut juga dapat memengaruhi kesehatan enamel. Untuk hasil terbaik, ambil langkah-langkah berikut:

- Sikat gigi dengan lembut dua kali sehari dan penggunaan benang gigi (dental floss) setidaknya sehari sekali.

- Gunakan sikat berbulu halus untuk mengurangi risiko memakai enamel karena sikat kasar sering terlalu keras.

Baca Juga: Tidak Semua Makanan Bisa Dipanaskan di Microwave, Ini Bahayanya

- Hindari pasta gigi pemutih gigi (yang sering memiliki bahan kimia keras yang dapat mengikis enamel gigi) dan memilih pasta gigi berfluoritasi dan desensitisasi.

- Hindari obat kumur yang keras (seperti yang mengandung alkohol), yang juga dapat memicu gigi sensitif saat digunakan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Ini Jawabannya, Mengapa Kelebihan Karbohidrat Bisa Bikin Cepat Gemuk

2. Hindari konsumsi makanan dan minuman asam tinggi

Makan makanan dan minuman asam secara teratur dapat merusak enamel gigi dan memperburuk sensitivitas yang ada, sehingga menghindari produk-produk ini adalah strategi yang baik untuk mengatasi gigi sensitif.

Ini termasuk makanan dan minuman seperti kopi, soda, anggur, buah jeruk, saus tomat, dan sebagainya.

 Jika  minum minuman asam, pertimbangkan untuk menggunakan sedotan untuk meminimalkan jumlah kontak langsung yang mereka lakukan dengan gigi.

Setelah mengonsumsi makanan atau minuman yang asam, bilas mulut dengan air untuk membantu menghilangkan zat pemakan sisa enamel.

Hindari menyikat gigi segera setelah mengonsumsi zat-zat ini, karena keasaman akan membuat enamel lebih rentan rusak saat disikat.

Baca Juga: Thareq Kemal Habibie Buka-bukaan Alasan Pakai Penutup Mata, Ternyata Sakitnya Seperti Gus Dur

3. Berhenti menggertakkan gigi saat tidur

Kebiasaan menggertakkan gigi dapat merusak enamel seiring waktu. Jika hal ini terjadi karena stres, teknik menghilangkan stres seperti yoga dan meditasi dapat membantu mengurangi frekuensi.

Jika perlu, pertimbangkan untuk bertanya kepada dokter gigi tentang mengenakan pelindung mulut di malam hari.

Baca Juga: Satu Lagi Manfaat Puasa, Bikin Panjang Umur dan Awet Muda

4. Obati gigi yang retak segera

Celah pada gigi membuka jalur bagi bakteri dan zat lain untuk masuk ke pusat gigi dan memicu sensitivitas. Itulah salah satu alasan mengapa sangat penting untuk pergi ke dokter gigi dan merawat gigi yang retak atau patah dengan segera.

Baca Juga: Fakta, Nyamuk Demam Berdarah Gemar Mengigit Anak di Hari Senin!

5. Datangi dokter gigi secara teratur

Pembersihan profesional secara teratur akan membantu melindungi dari gigi berlubang, resesi gusi, dan perkembangan plak, yang semuanya dapat berkontribusi terhadap sensitivitas gigi.

Selain menawarkan perlindungan ini, dokter gigi dapat membantu mengidentifikasi akar penyebab kepekaan yang ada dan membuat rencana perawatan personal.

Sebagai contoh, beberapa orang akan merasa terbebas dari strategi yang dijelaskan di atas, sementara yang lain mungkin memerlukan prosedur gigi seperti mengisi penggantian, ikatan, pernis fluoride, sealant, atau bahkan gusi gusi atau saluran akar. (*)