Find Us On Social Media :

Gara-gara Memilih Melahirkan di Tanggal Baik yang Diyakini Membawa Keberuntungan, Bayinya Malah Mengalami Kekurangan Oksigen alias Intrauterine Hypoxia

Ilustrasi bayi lahir dengan operasi sesar dan mengalami intrauterine hypoxia.

Di sisi lain, hipoksia prenatal memiliki dampak signifikan pada ekspresi dan pemrosesan berbagai gen yang terlibat dalam fungsi otak normal dan pengaturan epigenetiknya.

Ini menghasilkan perubahan dalam pola mRNA dan ekspresi protein dan modifikasi pasca-translasi mereka, termasuk salah lipatan protein dan pembersihan.

Di antara protein yang dipengaruhi oleh hipoksia prenatal adalah enzim kunci dari sistem kolinergik-asetilkolinesterase, dan protein prekursor amiloid (APP), yang keduanya memiliki peran penting dalam fungsi otak.

Gangguan ekspresi dan metabolisme mereka yang disebabkan oleh hipoksia prenatal juga dapat mengakibatkan, terlepas dari disfungsi kognitif awal, dalam pengembangan neurodegeneration di kemudian hari.

Baca Juga: Bukti Sayangnya dr Soeko Kepada Masyarakat Papua, Karenanya Almarhum Disayangi Masyarakat Pedalaman, Kepergiannya Membuat Dokter Eksodus dari Wamena

Bahkan kondisi ini dapat berakibat kematian sel neuronal dan perkembangan neurodegenerasi selama bertahun-tahun.

Nah, berdasarkan alasan itu, dokter menjadwalkan untuk operasi sesar malam itu juga agar bayi bisa terselamatkan.

Tapi, setelah itu semua disampaikan Chen Li, ibu muda tersebut mengeluarkan pernyataan mengejutkan dokter.

Dirinya menolak mentah-mentah saran dokter untuk operasi sesar saat itu juga.

Chen Li berkata, '' Keluarga saya telah memilih tanggal lahir yang baik untuk bayi saya, Dua hari lagi, pada tanggal 20 September. Ini adalah satu-satunya waktu yang baik untuk melahirkan anak saya.''

Baca Juga: Skoliosis Bisa Berujung Kecacatan Hingga Kematian, Ketahui Tanda-Tandanya Pada Anak

Dokter kembali memberikan penjelasan, bahwasannya saat ini pun peluang bayinya beratahan hidup sangat tipis. Apalagi sampai harus menunggu hingga dua hari.