Berdasarkan tabel nilai IG dari Harvard Medical School, per 150 gram nasi putih memiliki nilai indeks glikemik 72. Sementara itu dengan takaran porsi yang sama, nilai IG kentang adalah 82 dan jagung adalah 48.
Indeks glikemik disebut tinggi jika berada di atas angka 70, sedang jika berada pada kisaran 56-69, dan rendah jika berada dibawah 55. Dilihat dari angka-angka di atas, bisa disimpulkan, jagung yang nilai IG-nya paling rendah.
Penelitian medis yang dilakukan Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini juga mengatakan bahwa makan jagung secara teratur dapat membantu tubuh mengontrol gula darah lebih baik.
Tentunya jagung yang dimaksud adalah jagung rebus atau jagung bakar tanpa olesan apa pun, bukan jagung yang dijadikan panganan seperti bakwan jagung atau popcorn mentega atau karamel.
Lalu, dilansir dari Asian Journal, profesor dari University of Philippines Los Banos, Dr. Artemio Salazar menjelaskan bahwa jagung bisa menjadi makanan pokok yang baik bagi orang-orang diabetes.
Hal ini karena jagung memiliki kandungan amilosa yang lebih tinggi dibandingkan beras. Serat dari jagung akan dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga gula darah akan lebih terkontrol.
Bukan berarti kita tak boleh makan nasi atau kentang, namun bagi para penderita diabetes, bolehlah dipertimbangkan jagung sebagai makanan utama mengingat kandungan IG-nya yang paling rendah. (*)