Penelitian yang dilakukan oleh University in Hamilton, Ontario, Canada melibatkan lebih dari dua ribu bayi dengan berat 500 gram sampai 1,2 kg saat lahir.
Dengan izin orangtua para bayi, para peneliti secara acak memilih 963 bayi untuk mendapatkan terapi kafein untuk bayi selama 10 hari pertama hidupnya.
Sedangkan bayi lainnya mendapatkan plasebo (obat kosong) yang tidak mengandung kafein.
Para ahli memulai terapi kafein selama 10 hari pertama setelah kelahiran. Bayi prematur yang diberikan terapi kafein membutuhkan tambahan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan bayi prematur yang tidak mendapatkan terapi kafein.
Namun, menurut penelitian, efek terapi kafein berpotensi menyebabkan penurunan berat badan antara empat sampai enam minggu pada awal terapi.
Perbedaan berat rata-rata antara bayi yang menerima kafein dan yang tidak menerima kafein adalah 23 gram setelah dua minggu.
Baca Juga: Maia Estianti Percaya Terapi Alternatif Al-Fashdu, 'Darah Deras Mengucur, Gokil!'
Semua bayi juga mendapat terapi non-obat yang diperlukan untuk membantu bernapas.