Penelitian ini juga menunjukkan bahwa memulai terapi kafein untuk bayi yang lahir di bawah 29 minggu, yang berada di unit perawatan intensif neonatal (NICU), dalam waktu dua hari setelah kelahiran mempersingkat waktu yang diperlukan bayi untuk menggunakan ventilator.
Ini juga mengurangi risiko bronchopulmonary dysplasia (BPD) - suatu bentuk penyakit paru kronis yang disebabkan oleh kerusakan paru-paru dari penggunaan ventilator. "Kafein adalah obat yang paling umum digunakan di NICU setelah antibiotik," kata Abhay Lodha, Associate Professor di University of Calgary di Kanada, seperti dilansir dari The Health Site
"Kafein juga dapat meningkatkan peregangan paru-paru dan ekspansi yang lebih baik, curah jantung dan tekanan darah pada bayi prematur, yang meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh dan otak, mengurangi durasi ventilasi mekanik dan risiko penyakit paru-paru kronis dan cedera pada otak yang sedang berkembang, " tambah Lodha. (*)