GridHEALTH.id - Masak nasi bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia nampaknya sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa ditinggalkan.
Pasalnya nasi bisa dibilang sudah menjadi sumber karbohidrat utama alias makanan pokok mereka.
Menilik dari sisi kesehatan, nasi memang bisa menjadi sumber karbohidrat yang diperlukan tubuh untuk membantu proses pembakaran kalori menjadi energi.
Itulah alasannya mengapa setelah kita mengonsumsi nasi tubuh akan terasa lebih kuat dan berenergi.
Nasi putih juga memiliki peran besar dalam pembentukan tubuh karena selain protein, tubuh juga memerlukan bantuan karbohidrat dan asam amino yang biasa ditemukan dari nasi putih.
Meski begitu, nasi putih juga bisa menjadi kurang baik bagi kesehatan jika kita tidak bisa mengendalikan porsinya setiap hari alias makan berlebihan.
Diketahui terlalu mengonsumsi nasi berhubungan dengan meningkatnya gula darah yang berisiko memicu penyakit seperti diabetes melitus tipe 2.
Untuk itu penting sekali bagi kita memerhatikan pentingnya asupan makanan dengan gizi yang seimbang alih-alih dengan menghilangkan salah satu atau beberapa asupan makanan, layaknya nasi putih.
Dilansir dari nutritionfacts.org, umumnya orang dewasa yang sehat dianjurkan menerima asupan karbohidrat sekitar 300-400 gram per hari (.
Bagi mereka yang menjalani diet, asupan karbohidrat dapat dikurangi setengahnya atau menjadi sekitar 150-200 gram per hari.
Dengan konsumsi nasi putih yang seimbang, kita pun akan tetap sehat dan tetap mendapatkan energi yang cukup setiap hari.
Nah, sebelum mendapatkan manfaat nasi tersebut, tentunya kita harus bisa mengetahui cara memasak nasi yang pas.
Agar nasi yang akan disantap terasa nikmat dan tahan lama. Dilansir dari Sajian Sedap, ternyata ada dua tips dalam memasak nasi, yakni dengan air mendidih dan air dingin atau biasa.
Ya, biasanya kita hanya memakai air dingin atau air biasa untuk memasak nasi. Tapi adakah perbedaan antara memasak nasi dengan air mendidih dan air dingin?
Perlu diketahui, memasak dengan air mendidih membuat nasi cepat matang karena suhunya lebih tinggi daripada air dingin.
Untuk itu, jika memasak nasi menggunakan air mendidih pada rice cooker, nasi akan lebih cepat matang.
Ibaratnya, air tidak perlu dipanaskan lagi oleh rice cooker, sehingga mempercepat proses pematangan beras menjadi nasi.
Cara ini disarankan untuk kita yang sedang terburu-buru untuk memasak nasi.
Soalnya, memasak nasi dengan air mendidih bisa lebih cepat jika dibandingkan dengan air dingin.
Namun selain itu, tidak ada perbedaan yang berarti pada nasi. Kalau ada yang bilang kalau nasi akan lebih enak dan tahan lama dengan menggunakan air mendidih, itu belum tentu benar.
Baca Juga: 6 Kekeliruan Mengenai MPASI yang Masih Saja Banyak Dilakukan Orangtua
Selain itu, jangan khawatir juga air mendidih akan merusak lapisan antilengket pada panci rice cooker.
Ada orang yang berpikiran, bisa lepas lapisan antilengketnya jika panci rice cooker langsung dituangi air mendidih. Padahal hal tersebut tidaklah benar.
Lapisan antilengket akan tetap aman asal air mendidih dituang setelah beras siap di dalam (ditaruh lebih dulu) di panci rice cooker.
Dengan begitu, air panas akan langsung menyebar pada nasi.
Nah, jadi kini kita sudah tahu apa bedanya memasak nasi menggunakan air mendidih dan air dingin.
Keduanya boleh dipakai untuk memasak, hanya tinggal disesuaikan dengan waktu yang kita punya.
6 Kesalahan Ketika Memasak Nasi
Namun, masih ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan ketika kita memasak sampai menyimpan nasi agar tidak mudah basi.
1. Memberikan Terlalu Sedikit atau Terlalu Banyak Air
Ketika memasak nasi, yang diharapkan adalah beras yang mengembang sempurna menjadi nasi yang pulen.
Namun seringkali kita memberikan air terlalu sedikit sehingga nasi menjadi keras, atau malah menjadi lembek karena airnya terlalu banyak.
Jika kita menggunakan jenis beras baru yang belum pernah digunakan sebelumnya, masaklah 1/2 cup beras dengan 1/2 cup air.
Sedangkan untuk beras merah, masaklah 1/2 cup beras merah dengan 1 1/4 cup air.
2. Memasak Beras Merah Seperti Beras Putih
Ketika memasak beras merah, tambahkan air 1/4-1/2 cup air lebih banyak untuk setiap cup beras merah dibanding saat kita memasak beras putih.
Jangan gunakan ukuran yang sama dengan beras putih ketika memasak beras merah, karena akan membuat nasi merah menjadi keras dan terasa belum matang.
3. Menutup Nasi Terlalu Lama
Jangan biarkan nasi dalam keadaan terus tertutup setelah nasi matang, karena uap panas yang terkurung dalam alat menanak nasi akan tetap berputar di dalam dan membuat proses pemasakan nasi tetap berlangsung meskipun api sudah dimatikan.
Baca Juga: Akibat Campurkan Bubuk Silika dan Air Dalam Botol, Mata Bocah Laki-laki Ini Jadi Buta Permanen
Hal ini akan membuat nasi menjadi lebih lembek. Sebaiknya setelah nasi matang, biarkan tertutup selama 10 menit, kemudian hilangkan uap panasnya dengan cara meratakannya dengan garpu secara merata agar uap panasnya keluar dan nasi menjadi lebih pulen.
Namun jangan terlalu lama mengaduknya.
4. Terlalu Sering Diaduk
Biasanya, kita selalu mengaduk-aduk nasi untuk menghindari tingkat kematangan yang tidak merata.
Namun, sebenarnya kita tak perlu mengaduk nasi yang dimasak terlalu sering karena proses pengadukan ini akan mengaktifkan kandungan pati dalam nasi, dan akan membuat nasi menempel satu sama lain dan berair.
Proses pengadukan yang terlalu sering juga akan membuat nasi cepat lembek dan hancur, bahkan halus seperti bubur.
5. Menambahkan Garam Nasi Sebenarnya Mirip dengan Pasta
Jika kita menambahkan garam ke dalam air maka nasi akan menjadi lebih cepat lunak dan hancur, padahal belum matang sempurna.
Itulah beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam memasak nasi. (*)
#gridhealthid #inspiringbetterhealth