GridHEALTH.id - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan, Jakarta merupakan kota dengan jumlah pejalan kaki paling rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di dunia.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Ada 370 Kasus DBD di DKI , Ini Cara Mencegah!
Untuk itu, dia mengajak semua warga untuk lebih sering berjalan kaki maupun bersepeda.
"Kita sedang mendorong supaya masyarakatnya mau berjalan kaki. Jakarta ini dari kota-kota besar di seluruh dunia, kita adalah kota dengan jumlah pejalan kaki paling rendah," katanya di Kanal Banjir Timur, Jakarta Timur, Minggu (15/12).
Saat ini, Anies menyebut warga Jakarta masih lebih memilih bepergian menggunakan kendaraan motor.
Ia mengajak mulai saat ini agar sepeda tidak sekadar dipandang sebagai alat berolahraga, melainkan juga harus dianggap sebagai transportasi.
"Kita cenderung naik kendaraan beroda. Begitu keluar rumah, naik motor, naik mobil. Jarang sekali berjalan kaki," katanya.
Untuk mendorong warga, Pemprov DKI sedang memperlebar trotoar dan jalur sepeda. Harapannya warga bisa termotivasi dan terbiasa berjalan kaki dan bersepeda.
"Jadi nanti insyaallah dengan trotoar yang sudah dilebarin, jalan kaki akan lebih leluasa. Kemudian ini penting, anak kita diajak berjalan kaki, terbiasa berjalan kaki. Jalan kaki itu sehat apalagi kalau dikerjakan rutin, tidak hanya di hari Minggu," kata Anies.
Mantan Mendikbud itu mengatakan selain lebih sehat, bersepeda dan berjalan kaki juga tidak menambah polusi di Jakarta. "Harganya murah, tidak ada polusi," ucap Anies.
Anies benar karena banyak sekali manfaat berjalan kaki. Walaupun terbilang sederhana, namun siapa yang menyangka bahwa jalan kaki bisa memberikan manfaat besar untuk kesehatan.
Penelitian yang dilansir dari healthmeup.com, ini menemukan bahwa jalan kaki bisa meningkatkan kesehatan tubuh sebab mampu mencegah penyakit kronis yang disebabkan oleh bertambahnya berat badan dan tekanan darah.
Selain itu, jalan kaki juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif mereka yang berusia senja.
"Penelitian ini melibatkan sekitar 25 orang berusia senja yang menderita penyakit Alzheimer dengan level menengah.
Mereka pun melakukan rutinitas ringan dengan berjalan kaki setiap harinya entah itu untuk mengunjungi tetangga atau pergi ke taman. Hasilnya, efek buruk dari penyakit ini pun berkurang," kata Amber Watts, asisten profesor psikologi klinis di University of Kansas di Amerika Serikat.
Selain temuan tersebut, dia juga menemukan manfaat lain dari jalan kaki seperti di bawah ini.
- Jalan kaki menurunkan tekanan darah, tekanan sendi, serta mengurangi risiko stroke.
- Berjalan merupakan cara yang efektif untuk mengurangi stres. Berjalan kaki dapat meningkatkan produksi norepinefrin dalam otak. Zat ini mampu mengontrol tingkat stres.
- Berjalan melepaskan hormon endorfin, hormon yang dapat membuat kita bahagia.
- Jalan kaki dapat meningkatkan suhu inti tubuhsehingga dapat membuat kita merasa santai dan cepat mengantuk.
- Jalan kaki bisa bermanfaat sebagai meditasi. Sebab saat berjalan,kita hanya akan fokus pada tubuh dan pikiran.
Itulah keajaiban jalan kaki bagi kesehatan tubuh. Jadi, berjalan kakilah sesering mungkin. Jangan lupa pula untuk selalu memperhatikan keselamatan saat berjalan kaki. (*)