Tapi mengingat pola yang sama dapat ditemukan dalam keluarga, diduga faktor genetik juga ikut berperan.
Perlu diketahui pula pada sebagian kecil chesty babies juga ditemukan penyakit dasar yang lebih serius seperti; refluks gastroesofagus (aliran balik cairan dari lambung ke esofagus), laringotrakeomalasia (kelemahan saluran tenggorokan/ trakea), gangguan menelan, bronkiektasis, dan lain-lain.
Baca Juga : Sex In The Water, Teknik Bercinta Mengasyikan dan Aman Menurut Medis
Anak dengan gangguan saraf otot (neuromuskular), misalnya penderita palsi serebral biasanya juga mengalami gejala chestiness.
Anak tersebut mengalami gangguan fungsi otot menelan dan atau otot yang berperan dalam proses batuk.
Biasanya ia juga mengalami gangguan fungsi mukosilier.
Sebagai hasilnya, pasien dengan gangguan neuromuskular menjadi chesty baby dengan gejala makin berat bila ada faktor pendukung, misalnya IRA atau polutan dan alergen.
Adapun untuk mengatasi hal tersebut, yang bisa dilakukan orangtua di rumah, papar Darmawan adalah oleskan minyak telon atau balsam khusus bayi di wilayah dada si kecil.
Baca Juga : Manfaatkan Air Sebagai Alat Bantu Bercinta, Sekali Coba Ketagihan