Find Us On Social Media :

Akibat Mati Lampu Saat Banjir, Satu Keluarga di Pulo Gadung, Jakarta Timur Tewas Keracunan Genset, Sesak Napas Sampai Hilang Kesadaran Jadi Pertanda Maut Sudah Dekat

Satu keluarga di Jakarta Timur tewas akibat menghirup asap genset yang dinyalakan dalam kamar.

"Makin lama karbon dioksida meresap masuk ke dalam rumah, itu akan menjadi masalah yang mempengaruhi orang-orang dari segala usia. Seringkali berakhir tragis. Kami menyebutnya 'pembunuh diam-diam," kata ahli toksikologi, Fred Henretig, mengutip NPR.

Baca Juga: Akui Tak Beri ASI untuk Anaknya, Medina Zein Merasa Senang Dipenjara Selama Seminggu: 'Aku Happy Banget di Sini'

Karbon monoksida adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau. Gas karbon monoksida juga sangat mematikan karena sebagian besar korban tidak menyadari mereka diracun yang akhirnya terlambat ditangani.

Pada tingkat tertentu, paparan karbon monoksida lima menit saja sudah cukup untuk berakibat fatal terutama di tempat tertutup.

 

Generator portabel, yang mesinnya masing-masing mengeluarkan karbon monoksida yang setara dengan asap 450 mobil, merupakan penyebab umum kematian akibat keracunan.

Keracunan genset dari paparan gas karbon monoksida bisa sangat berbahaya bagi orang yang sedang tidur. Mereka mungkin mengalami kerusakan otak bahkan meninggal sebelum ada yang sempat menyadarinya.

Mengutip First Aid for Life, gejala atau tanda-tanda keracunan genset dibagi dua, tingkat rendah dan tinggi.

Baca Juga: Tahun 2020 Raffi Ahmad Ingin Miliki Anak Lagi dengan Nagita Slavina, Berikut 7 Tips Menurut Para Ahli

Untuk keracunan tingkat rendah, gejalanya meliputi sakit kepala, mual dan muntah, sesak napas atau kesulitan bernapas, dan merasakan gejala seperti keracunan makanan.