Menggunakan Telur Busuk
Adapun pabrik kue yang menggunakan telur busuk di Jawa Timur itu memang sengaja menggunakan telur busuk.
Alasannya untuk menekan biaya produksi.
Berdasarkan keterangan IS, melansir Sajiansedap.com, telur-telur busuk itu diperoleh dari seseorang yang berinisial S dari Probolinggo dengan harga Rp 300 per butir yang dikirim setiap seminggu dua kali dengan jumlah sekitar 3.000 hingga 5.000 butir sekali kirim.
Dengan menggunakan bahan dasar tak layak konsumsi dan berpotensi mengancam kesehatan itu, Ia dalam sebulan dapat meraup keuntungan hingga mencapai puluhan juta rupiah.
Kue kering hasil produksinya, dipasarkan pelaku di sejumlah daerah.
Seperti Kabupaten Lumajang, Probolinggo, dan Jember.
Berdasarkan pelaku, pabriknya memproduksi kue kering dengan telur busuk seminggu empat kali dan dalam sekali produksi bisa mendapatkan omset Rp 4,5 juta yang diedarkan di wilayah Tapal kuda.
BACA JUGA: Hanya Pil KB Modern yang Mampu Menjaga Berat Badan Wanita, Tetap Cantik Alami
Terungkapnya kasus ini, seperti dikutip dari Kompas TV, berawal dari laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas pabrik.
Bau Tak Sedap Di Sekitar Pabrik
Sebab, warga selalu mencium bau tak sedap saat industri rumahan kue kering itu menjalankan operasinya.
Dari penggerebekan yang dilakukan polisi dan dinas terkait pada Selasa (7/1/2020), petugas mendapatkan sejumlah barang bukti.
Dan menetapkan pemilik industri rumahan IS sebagai tersangka.
Selain menemukan barang bukti telur busuk, tempat usaha yang dijalankan IS juga diketahui tidak dilengkapi dengan surat izin dari Dinas Kesehatan maupun BPOM.(*)
#berantasstunting