Find Us On Social Media :

Baru Seminggu Huni Rumah Baru, Satu Keluarga Terbakar Hidup-hidup

Satu keluarga tewas terbakar, setelah rumah yang baru digunakan seminggu ludes dilalap api.

GridHEALTH.id - Kejadian nahas menimpa satu keluarga di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Dimana satu keluarga tersebut tewas terbakar hidup-hidup oleh api yang menghanguskan rumah yang baru ditempatinya selama satu minggu.

Dilansir dari Kompas.com, Kejadian nahas itu menimpa keluarga dari Mansyur (36).

Diketahui rumah baru yang ditempati selama seminggu itu hasil jerih payahnya merantau di Papua.

Baca Juga: Mie Setan di Surabaya Memakan Korban, 5 Orang Luka Bakar Serius

Selain menewaskan Mansyur, kebakaran yang terjadi pada Kamis, (9/1/2020) juga menewaskan istri dan anaknya.

"Baru satu Minggu tinggal disini karena memang ini rumah baru selesai pembangunannya" kata Daeng Tayu (47), tetangga korban.

Kejadian nahas itu diketahui setelah warga sekitar sempat mendengar suara ledakan yang cukup besar disertai kobaran api berasal dari rumah korban.

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab kebakaran rumah tersebut.

Baca Juga: 25 Tahun Mengabdi untuk Masyarakat, Ipda Erwin Gugur Di Tangan Kobaran Api Mahasiswa dengan Luka Bakar Hampir Selimuti Seluruh Tubuh

Namun adapun yang menjadi korban diantaranya Mansyur, Hermiati (26) (istri Mansyur), serta balitanya Muhammad Alif (1).

Meski sempat dievakuasi ke rumah sakit terdekat sayang keluarga tersebut sudah tidak bisa diselamatkan akibat luka bakar yang cukup parah.

Baca Juga: Tidak Suka Susu Sapi? Cobalah Susu Almond dan Rasakan 5 Khasiatnya

"Saat kami tiba di lokasi seluruh korban sudah dievakuasi oleh warga dan api bersumber dari korsleting listrik kabel televisi di kamar tidur" kata Rostam Razak, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Gowa yang dikonfirmasi pada Jumat, (10/1/2020).

Hal itu juga selaras dengan pernyataan Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan yang mengatakan keluarga tersebut meninggal dunia karena luka bakar yang cukup parah.

Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes: Cokelat dan Daging Sapi Bantu Kontrol Gula Darah Untuk Penderita Diabetes

"Korban meninggal dunia di rumah sakit dengan waktu yang berbeda. Anaknya meninggal dua jam setelah kejadian dan ibunya meninggal pada sore hari dan tadi suaminya meninggal dunia," kata Kasubag Humas Polres Gowa, AKP Mangatas Tambunan.

Menilik dari sisi medis, penderita luka bakar apa pun penyebabnya hanya punya waktu 30 menit untuk mendapat pertolongan dokter.

Semakin besar dan dalam luka, apalagi semakin lambat mendapat perawatan medis, dan salah dalam memberikan pertolongan pertama, akan memperkecil peluang korban untuk dapat diselamatkan.

Baca Juga: Berantas Stunting: Pernikahan Dini, Salah Satu Penyebab Tingginya Angka Stunting di Indonesia

Dilansir dari Kompas.com, Kepala Unit Luka Bakar Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) Cipto Mangunkusumo Aditya Wardhana, mengatakan pertolongan penderita luka bakar ditentukan dari menit ke menit.

Dalam tempo kurang dari setengah jam, penderita harus mendapat cairan infus karena penguapan pada luka bakar akan sangat besar. Potensi korban terinfeksi penyakit lain juga sangat besar.

Faktor lain yang memicu kematian korban adalah luasan dan kedalaman luka bakar, ada tidaknya gangguan pernapasan, serta faktor penyerta lain.

Baca Juga: Dicecar Polisi 26 Pertanyaan Terkait Meninggalnya Lina Mantan Istri Sule, Teddy Mengaku Lelah

Jika luka bakar yang terjadi lebih dari 30% dari seluruh permukaan tubuh, itu sudah termasuk kritis.

Kedalaman luka dapat memengaruhi fungsi organ tubuh bagian dalam.

Luka bakar yang dalam akan memicu munculnya racun yang menjalar secara sistemik dan tak bisa dicegah.

Baca Juga: Berantas Stunting: Diare Terus Menerus pada Bayi Dapat Turunkan Skor IQ dan Tinggi Badan

Racun itu dapat menempel pada organ dalam tubuh sehingga membuat fungsi organ turun dan memunculkan kegagalan fungsi multiorgan.

Keondisi inilah yang sering membunuh korban kebakaran yang mengalami luka bakar.(*)

 

 #berantasstunting