Find Us On Social Media :

Berantas Stunting: Diet Ketat pada Wanita Dapat Memicu Stunting, Jangan Sampai Terjadi!

Diet ketat picu stunting pada anak

GridHEALTH.id - Stunting memang masih dipandang sebelah mata bagi sebagian orang.

Isu stunting yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak itu kini menjadi salah satu fokus pemerintah.

Baca Juga: Berantas Stunting; Risiko Anak Menjadi Stunting Lebih Besar Jika Orangtuanya Merokok

Menurut Kementerian Kesehatan RI, stunting disebabkan oleh berbagai hal, seperti kurangnya nutrisi ibu selama hamil, infeksi pada ibu hamil, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran anak yang pendek, dan hipertensi.

Akan tetapi, ternyata ada satu hal yang sering disepelekan namun rupanya dapat memicu stunting.

Baca Juga: Sawo Tanaman Liar yang Dibudidayakan karena Rasanya, Manfaatnya untuk Kesehatan Lebih Berharga dan Banyak

Hal tersebut yaitu diet ketat yang kerap dilakukan para wanita demi mendapat bentuk tubuh dan berat badan ideal.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Maternal & Children Nutrition, wanita yang kerap melakukan diet ketat sebelum menikah atau selama kehamilan dapat menyebabkan berbagai penyakit termasuk infeksi.

Setiap diet ketat, beberapa nutrisi pangan sepertinya akan berkurang dan inilah yang dikhawatirkan bagi wanita, terlebih wanita hamil.

Bahkan menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, diet ketat yang dilakukan seorang wanita bisa mengganggu kesuburan dan memicu stunting bagi bayi yang dikandung.

Baca Juga: Memakai Hand Cream Tak Hanya Urusan Wanita, Pria Juga Wajib Pakai Karena Alasan Ini

"Kenyataannya banyak faktor keadaan wanita remaja ini ketika siap akan jadi ibu, misal diet berlebihan. Ternyata diet yang berlebihan ketika remaja mau jaga kelangsingannya, kemudian dia menghindari berbagai jenis makanan, itu berdampak pada kesuburan," kata Muhadjir, dikutip dari Kompas.com.

Risiko ini pun bisa dialami para remaja yang tak mendapat suplemen penambah darah selama menstruasi.

"Terutama ketika remaja mengalami menstruasi kemudian tak ada penambahan darah, itu juga bisa berpengaruh terhadap kelak nanti kalau jadi ibu. Itu akan mengakibatkan keturunan yang dikandungnya terganggu salah satunya tadi disebut lahir stunting," ujar dia.

Karena itu, ia meminta para ibu memahami bahwa bayi yang dikandung harus diberi asupan bergizi lewat makanan yang dimakan sang ibu.

Baca Juga: Tak Perlu Rogoh Kocek demi Tampil Mulus Tanpa Pori-pori Layaknya Syahrini, Coba Gunakan 9 Bahan Alami Ini

Muhadjir menambahkan, seluruh kepala daerah yang hadir harus merancang program pencegahan stunting yang komprehensi dimulai sejak ibu mengandung hingga di masa pertumbuhan sang anak.

Ia pun mengatakan, pemerintah pusat sangat serius mencegah terjadinya stunting bagi generasi masa depan Indonesia.

Karena itu, ia meminta program pencegahan stunting yang dirancang pemerintah pusat diimplementasikan dalam program kepala daerah.

"Di situ ada beberapa program yang jadi intervensi pemerintah dalam tahap itu. Antara lain ada, hari pertama kehidupan ada pencatatan dan surveilans gizi. Kemudian pemberian gizi untuk ibu. Di sini yang penting itu pentingnya memulai dari 1.000 hari kehidupan untuk generasi yang akan datang," tambahnya.

Baca Juga: Merasa Indonesia Bukan Tempat Baik Untuknya, Ibunda Reynhard Sinaga Iba Anaknya Dipukuli Bule: 'Bayangkan Seorang Lelaki Indonesia Kecil Dipukuli Orang Barat'

Melihat hal tersebut, ada baiknya untuk para wanita megurangi diet ketat demi mencegah terjadinya stunting pada anak. (*)

 #berantasstunting