Find Us On Social Media :

Hati-hati, Makan Sate Ternyata Bisa Bikin Keracunan, Ini Alasannya

Jangan asal makan sate, risikonya bisa membuat kita keracunan.

GridHEALTH.id - Lebih terasa tidak alot saat dimakan membuat daging setengah matang banyak digemari banyak orang seperti sate salah satunya.

Seperti kita ketahui sate yang biasa kita beli biasanya dalam keadaan mentah dan dimasak langsung menggunakan arang.

Sayangnya, kebanyakan sate yang dimasak itu tingkat kematangannya tidak merata.

Ada yang matang sempurna, tapi ada juga yang setengah matang.

Baca Juga: Konsumsi Daging Ini Tingkatkan Risiko Terkena Infeksi Cacing Pita

Padahal daging yang tidak dimasak tidak matang atau setengah matang nyatanya bisa berbahaya bagi kesehatan.

"Daging mentah masih mengandung bakteri dan berbahaya bagi kesehatan," kata pakar keamanan pangan Jeff Nelken dikutip dari Medical Daily.

Meski penjual makanan atau restoran yang menjual olahan daging mentah memiliki jaminan akan kebersihan dalam pengolahannya, bakteri bisa saja masuk ke dalam makanan selama proses produksi.

Menurut Nelken, selama ini banyak orang berpikir hanya daging ayam saja yang kurang aman saat dikonsumsi dalam keadaan mentah. 

Baca Juga: Berantas Stunting; Faktanya Susu Tak Bisa Menyembuhkan Stunting

Kenyataannya sama saja, dimana unggas memang berisiko lebih tinggi mengandung salmonella.

Tapi, daging babi dan sapi memiliki risiko lebih besar mengandung bakteri E.coli.

Menurut eatright.org, E. coli adalah bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia. Bakteri ini terdiri beberapa jenis dan sebagian besar di antaranya tidak berbahaya namun tetap merugikan kesehatan.

Baca Juga: Tak Bisa Masak Meski Sudah 9 Tahun Menikah, Adelia Mengaku Masih Kekurangan Bersama Pasha

Sama dengan yang lain biasanya bakteri ini ditemukan di makanan yang tidak matang.

Sedangkan salmonella adalah salah satu bakteri penyebab diare yang paling umum.

Kontaminasi Salmonellas ini bisa membuat penderitanya harus dirawat di rumah sakit, bahkan dibeberapa kasus menjadi penyabab kematian terkait makanan.

Salmonella akan lebih parah dampaknya pada wanita hamil, orang lanjut usia, anak-anak dan mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Baca Juga: Sempat Tolak Tindakan Dokter, Ade Irawan Minta Disatukan Liang Lahat dengan Almarhum Suami

Beberapa makanan diketahui mengandung bakteri ini diantaranya, telur mentah atau setengah matang, daging merah dan putih, buah dan sayuran mentah, serta susu yang tidak dipasteurisasi.

Untuk itu, cara yang paling aman untuk mengonsumsi daging termasuk sate adalah dengan memasaknya secara matang agar semua bakteri di dalamnya mati.

Baca Juga: Selain Gurih dan Lezat, Kacang Mete Bisa Kurangi Stres dan Rasa Cemas

Perlui diketahui daging babi dan sapi harus dimasak dengan suhu minimal 62 derajat celcius.

Sementara daging unggas perlu dimasak dengan suhu 73 derajat celcius.

Kebanyakan kasus keracunan makanan memang akan sembuh dengan sendirinya

Akan tetapi dalam beberapa kasus infeksi E.coli yang parah dapat mengganggu fungsi ginjal.

Baca Juga: Entah Apa yang Merasuki Pedagang Ini Nekat Masak Mi Instan Bersama Bungkusnya Sekaligus, Bahanya Berlipat Ganda!

Banyak orang mengabaikan risiko mengonsumsi daging mentah karena menganggap rasanya yang sepadan dengan risikonya.

Jika ingin mengonsumsi daging yang diolah setengah matang, belilah dari restoran yang terpercaya dan reputasinya baik.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar Kabarnya, Soraya Haque Bagikan Kabar Duka tentang Sang Suami 'Saya Ingin Menua Bersama Kamu, Ekki'

Selain itu saat ingin mengonsumsi sate sebaiknya kita meminta si penjual untuk memasaknya matang secara merata.

Hali ini dilakukan tak lain demi menghindari bahaya kesehatan yang bisa saja terjadi kapan saja.(*)

 

 #berantasstunting