GridHEALTH.id - Sesungguhnya, penyakit diabetes muncul karena kadar gula dalam darah yang tinggi.
Cara untuk mengatasinya adalah dengan menjaga asupan makanan yang dikonsumsi dan rajin berolahraga.
Salah satu yang mungkin bisa jadi pilihan adalah diet pengurangan berat badan ala Korea.
Dihimpun dari Healthline, konsep diet ini berbasis kuliner Korea yang minim produk makanan olahan, mengurangi panganan kaya lemak, atau makanan bergula.
Diet ini juga merekomendasikan untuk menghindari produk yang mengandung susu dan tepung.
Makanan yang dikonsumsi biasanya berisi banyak sayuran, sejumlah daging maupun ikan, dan nasi. Kimchi, si sawi fermentasi khas Korea, juga bisa disisipi.
Baca Juga: Viral di TikTok, Seorang Wanita Tunjukkan Turun Berat Badan Sebanyak 108 Kilogram!
Makan banyak sayuran dapat mengurangi banyak kalori tanpa membuat seseorang merasa lapar.
Hal ini juga sesuai dengan cara makan yang seharusnya bagi pengidap diabetes, yakni porsi sayur 2 kali lebih banyak dari nasi.
Baca Juga: Usianya 63 Tahun Tapi Disebut Artis Paling Cantik, Sup Jahe Jadi Rahasia Awet Muda
Orang Korea juga mengurangi makanan berminyak dan hanya pakai sedikit bumbu dalam setiap masakannya.
Untuk menurunkan kadar gula dalam darah, penderita diabetes juga sangat disarankan melakukan olahraga teratur.
Minuman bersoda,semua panganan manis dan camilan adalah big no, sebagai gantinya mereka mengganti dengan buah segar.
Asal tahu saja, berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995 sampai 2001 dan Riskesdas 2007, penyakit tidak menular seperti strok, hipertensi, diabetes melitus, tumor, dan penyakit jantung merupakan penyebab kematian utama di Indonesia. Yaitu 41,7% pada tahun 1995, 49,9% pada tahun 2001 dan 59,5% pada tahun 2007.
Baca Juga: Mari Berlomba Jadi Kaya, Penelitian Menyebutkan Orang Kaya Lebih Panjang Umur!
Ketua Umum PP Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI), Prof Dr dr Ketut Suastika SpPD-KEMD, menjelaskan diabetes merupakan salah satu dari empat prioritas Penyakit Tidak Menular (PTM), dan merupakan penyebab utama untuk kebutaan, serangan jantung, strok, gagal ginjal, dan bahkan impotensi.
Diabetes dapat dicegah namun jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menjadi penyebab terjadinya amputasi (yang bukan disebabkan oleh trauma), disabilitas, hingga kematian.
Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5 sampai 10 tahun. Indonesia menempati peringkat ke-6 di dunia dengan jumlah pengidap diabetes melitus sekitar 10,3 juta orang.
Namun dengan perawatan yang tepat, diabetes dapat dikontrol dan pasien dapat memiliki kualitas kehidupan dan kesehatan yang lebih baik. (*)