Find Us On Social Media :

Berantas Stunting: Padahal Menyandang Predikat 'Milenial', Ternyata Generasi Ini Tak Paham Stunting, Alamat Problem Kurang Gizi Terus Berlanjut?

Menyandang predikat milenial, rupanya kelompok ini kurang sadar pada kesehatan dan tak paham problem stunting di Indonesia.

GridHEALTH.id - Generasi milenial atau mereka yang lahir antara tahun 1981-1996 (pada dasarnya mereka yang berusia 20-an dan 30-an) menurut laporan yang baru-baru ini dikeluarkan, milenial bukanlah orang yang paling sadar kesehatan.

Baca Juga: Berantas Stunting: Pendidikan Tentang Gizi Harus Dimulai Sejak Dini

Mempertimbangkan bagaimana kondisinya, para ahli mengatakan bahwa kesehatan milenial akan mengalami penurunan yang signifikan dalam sepuluh tahun ke depan. 

Penurunan kesehatan milenial juga memicu bayi yang lahir dari pola konsumsi maupun gaya hidup yang 'salah'.

Ditengarai, dengan adanya ketidakpedulian milenial pada kesehatan, problem anak stunting yang lahir dari mereka akan terus berlanjut.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya, mengalami hambatan perkembangan kognitif dan motorik.

Anak stunting dipastikan serta akan mengalami gangguan metabolik (berisiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, penyakit jantung) pada saat dewasa.

Baca Juga: Orang Indonesia Tak Bisa Jauh Dari Gorengan, Ini Porsi yang Dibolehkan

“Kondisi stunting tersebut perlu disadari oleh kalangan millenial terutama terkait dengan upaya yang bisa dilakukan sejak remaja, persiapan pranikah sampai dengan menikah dan optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan.

Dimulai dari masa kehamilan sampai lahir dan anak berusia 2 tahun menjadi kunci penting dalam membangun kesadaran hidup sehat serta dapat mencegah dan melahirkan generasi bebas stunting”, ujar dr. Yeni Purnamasari, MKM. General Manager Divisi Kesehatan Dompet Dhuafa, seperti dikutip dari Kabar Jatim (20/01/20) pada Seminar Millenial Lahirkan Generasi Bebas Stunting di Tangerang Selatan.

 

Baca Juga: Cara Masak Bayam Agar Tetap Renyah dan Kandungan Gizi Tak Hilang

Milenial yang diharapkan dapat melahirkan generasi bebas stunting, nyatanya masih berkutat dengan masalah kesehatan dirinya akibat pola konsumsi dan gaya hidup. Malah banyak dari mereka yang masih belum paham apa itu stunting.

Padahal, stunting cuma salah satu masalah Indonesia yang mengalami Triple burden masalah gizi, yaitu pertama, adanya defisiensi kalori dan protein, dimana angka prevalensi anak dengan underweight sebesar 17,7 %, wasting 10,2 % dan stunting 30,8 %.

Baca Juga: Panas Ekstrem Membuat Seseorang Lebih Sulit Berpikir, Ini Sebabnya!

Kedua,  Defisiensi zat gizi mikro, dimana data anemia pada ibu hamil sebesar 48,9 % dan ketiga, kelebihan kalori, dimana angka gizi lebih balita sebesar 8 %, gizi lebih penduduk usia > 18 tahun sebesar 28,9 %.

Namun demikian Yeni optimis generasi milenial  bisa diselamatkan dari faktor stunting.

“Salah satu caranya, Dompet Dhuafa berperan meningkatkan pengetahuan, mengajak seluruh masyarakat untuk peduli dan aktif dalam mengkampanyekan tentang upaya pencegahan stunting.

Baca Juga: Ingin Merampingkan Perut Buncit Dengan Cepat? Kurangi Konsumsi Gula

Sasarannya adalah  perawat, bidan, dokter, pakar gizi, komunitas sadar gizi, kaum milenial dan masyarakat luas serta semua stakeholder terkait untuk mengoptimalkan peran masing-masing”, tutup dr. Yeni.(*)