Find Us On Social Media :

Hampir Seminggu Jadi Kota Mati Akibat Virus Corona, 93 Mahasiswa Indonesia yang Terjebak di Wuhan Hampir Kehabisan Stok Makanan

Wuhan jadi 'kota mati', mahasiswa Indonesia kehabisan stok

GridHEALTH.id -  Semenjak viralnya virus corona di Wuhan China, beberapa masyarakat Tanah Air juga ikut diminta kewaspadaannya dan meningkatkan kualitas kesehatan pribadi.

Meski begitu, tak menutup kemungkinan timbul rasa panik di hatai para penduduk Tanah Air.

Baca Juga: Termasuk Hewan Pembawa Virus Corona, Presiden Jokowi Malah Nekat Pesan Sop Kelelawar Santan Khas Manado

Virus Corona memang terkesan mencekam, pasalnya lebih dari 1.300 orang di dunia mulai terjangkit virus mematikan tersebut.

Namun dibalik keganasanan virus cororna, rupanya ada 93 mahasiswa asal Indonesia yang tertahan di Wuhan dan tak bisa bepergian.

Baca Juga: Harusnya Hari Ini Hasil Autopsi Lina Keluar, Tim Forensik dan Pihak Kepolisian Kembali Undur Jadwal Pengumuman Hasilnya, Kenapa?

Menurut Fadil, seorang mahasisa Indonesia di Wuhan menuturkan pada Kompas TV bahwa para mahasiswa mulai menyetok makanan akibat insiden tersebut.

"Karenaadanya penyebaran virus ini kita hanya berdiam diri saja di rumah, dan untuk makanan kita sudah menyetok bahan baku. Kita berbelanja di toko-toko terdekat. Kita sediakan stok, kita masak sendiri di kamar, di asrama karena ada himbauan jangan makan di luar dengan makanan-makanan yang tidak higienis," ucapnya pada Sabtu (25/1).

Seperti banyak diwartakan, desas-desus virus corona muncul di pasar ikan Huanan, Wuhan.

Meski begitu, para peneiliti menyebutkan orang pertama yang terinfeksi oleh virus corona diketahui belum pernah mengunjungi pasar ikan Huanan tersebut.

Baca Juga: Virus Corona Diduga Senjata Pemusnah Massal yang Bocor, Jika Benar Bisa Membunuh Sekaligus 65 Juta Nyawa!

Kendati demikian, WHO menyarankan agar kita memerhatikan lebih detil masalah kebersihan makanan yang akan dikonsumsi.

Untuk itu, hindari konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang.

Daging mentah, susu, atau organ hewani harus ditangani dengan hati-hati, untuk menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah, sesuai praktik keamanan pangan yang baik.

Selain itu, ketika mengunjungi pasar langsung di daerah yang saat ini mengalami kasus virus corona baru, hindari kontak langsung tanpa perlindungan dengan hewan hidup dan permukaan yang bersentuhan dengan hewan.

Baca Juga: Takut Virus Corona Beredar di Indonesia, Viral Beredar Surat Netizen Untuk Menteri Luar Negeri, 'Mohon Turis China Dilarang Masuk', Tagar #TolakTurisChina Jadi Trending di Media Sosial

Namun akibat hal tersebut, Kota Wuhan kini terlihat seperti kota mati usai disegel sejak Rabu (22/1/2020) lalu itu, rupanya membuat stok makanan para mahasiswa Indonesia menipis.

Seorang mahasiswa lain, Rio Alfi menyebut bahwa persediaan makanan semakin menipis hari demi hari.

"Saat ini harga sembako di Wuhan sudah mulai naik dan itu pun stoknya mulai terbatas. Jadi bagi kamu mahasiswa yang mengandalkan beasiswa jadi kemungkinan tidak mencukupi ya," ujar Rio, dikutip dari Kompas TV pada Minggu (26/1).

Baca Juga: Brusly Wongkar Pria Gangguan Perilaku Eksibisionis Akui Hanya Mencari Kepuasan, Ini Ciri-ciri Orang dengan Kelainan Seksual

Alhasil, Kedutaan Besar RI di Beijing, China, memastikan akan terus memberikan perlindungan keselamatan jiwa bagi 93 warga negara Indonesia yang terisolasi di Kota Wuhan setelah wabah virus corona.

"Kami tidak akan meninggalkan mereka. Kami terus menghubungi mereka. Bahkan, kalau ada hal mendesak yang perlu disampaikan, kami sediakan empat nomor hotline," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun, dikutip dari Kompas.com.

Semoga saja para mahasiswa Indonesia di Wuhan tersebut terhindar dari bahaya virus corona. (*)

Baca Juga: Petugas Bandara Lakukan Pemindaian 174 Wisatawan Cina di Sumatera dengan Thermal Scanner, Peneliti: Alat Tersebut Belum 100 Persen Efektif Deteksi Virus Corona

 #berantasstunting