Find Us On Social Media :

2 Manfaat Tak Terduga Rutin Buang Air Besar

Buang air besar tidak lancar dapat berpengaruh pada kesehatan fisik dan mental.

 

GridHEALTH.id- Memang benar bahwa buang air besar membersihkan kotoran di dalam perut. Terutama bila dilakukan di pagi hari, menyimpan banyak manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah 2 manfaat buang air besar secara rutin.

Baca Juga: Sangat Tidak Disarankan, Memompa ASI di Toilet Karena Ini Risikonya Bagi Ibu dan Bayi

1. Baik untuk kesehatan fisik

Seorang ahli gastroenterologi Dr. Sarina Pasricha mengatakan feses pagi adalah kotoran terbaik. "Bukan hanya untuk orang dewasa, kotoran pagi adalah untuk semua orang, karena tubuh kita lebih siap untuk menurunkan kotoran," Dilansir dari Fatherly.

Pasricha juga menjelaskan, di pagi hari, ketika kita pertama kali bangun, alarm dalam perut berbunyi di usus kita dan usus besar mulai berkontraksi lebih keras.

Faktanya, usus besar berkontraksi dan meremas 3 kali lebih keras pada jam pertama kita bangun dibandingkan ketika kita sedang tidur.

Saat kita tidur, usus kecil dan usus besar bekerja untuk mencerna semua sisa makanan dari hari sebelumnya.

Namun, sekitar 30 menit setelah kita bangun, keinginan untuk membebaskan diri atau buang air besar timbul. Untuk itu, buang air di pagi hari baik bagi kesehatan.

Baca Juga: Berita Kesehatan Diabetes: Patuhi Prinsip Pola Makan 3T Untuk Kendalikan Gula Darah

Meski begitu, bukan berarti semua orang harus buang air besar setiap pagi. Diet dan olahraga dapat memengaruhi jadwal BAB seseorang. Begitu juga kalau kita sedang bepergian.

2. Baik untuk kesehatan mental

Studi terbaru mengungkap bahwa BAB yang lancar akan memperbaiki suasana hati.Riset digagas tim peneliti dari Pusat Medis Beth Israel Deaconess di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Baca Juga: Terungkap, Mengapa Wanita Lebih Rentan Terkena Serangan Jantung

Penelitian itu berfokus pada keterkaitan antara diare kronis dan konstipasi, dengan kondisi depresi.

Pemimpin studi Sarah Ballou mengatakan, sembelit maupun diare kronis lebih umum terjadi pada pengidap depresi.

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Ini Kebiasaan Sepele Penyebab Ginjal Bermasalah

"Temuan kami mendukung hubungan antara suasana hati dengan kebiasaan buang air besar tertentu," ucapnya seperti dilansir dari Medical News Today.

Dia menjelaskan, 90% serotonin atau neurotransmitter yang diyakini berkontribusi pada perasaan sejahtera dan bahagia berada di usus. Ketika serotonin di sana terganggu, otomatis suasana hati ikut terganggu. (*)

#berantasstunting