Benson mengatakan, ada keuntungan lain yang bisa didapat dari pernikahan, lebih dari sekadar masalah kesehatan.
"Inti dari pernikahan adalah penegasan komitmen demi stabilitas pasangan itu sendiri dan untuk kepentingan anak-anak mereka," katanya.
"Memiliki orang tua yang tetap bersama di dalam ikatan pernikahan yang bahagia, membuat anak-anak dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik."
Studi tahun 2011 menemukan, bahwa menikah dapat menurunkan risiko kematian dini sebesar 15 persen.
Setahun sebelumnya, WHO menyatakan bahwa pernikahan bisa mengurangi risiko kecemasan, orang-orang yang terikat dalam hubungan jangka panjang yang bahagia, jauh lebih kecil kemungkinannya untuk menderita depresi dibanding mereka yang hidup melajang.
Baca Juga: Walikota New York Larang Minuman Bersoda, Ternyata Memang Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
Studi yang dilakukan oleh Landmark University College London, London School of Economics dan The London School of Hygiene and Tropical Medicine ini telah dimuat dalam American Journal of Public Health.(*)
#berantasstunting