Find Us On Social Media :

Kolestasis, Ketika Gatal Selama Kehamilan Menjadi Berbahaya Bagi Janin

Rasa gatal saat kehamilan yang disebut kolestasis patut diwaspadai karena dapat mengancam keselamatan janin.

Kadang-kadang, ibu juga akan mengalami sakit perut bagian atas atau penyakit kuning (menguningnya kulit dan putih mata).

Tidak semua gatal pada kehamilan adalah kolestasis, untuk melihat apakah gatal pada kehamilan itu kolestasis atau tidak, American Pregnancy Association memberikan 3 panduan;

Baca Juga: Studi : Obat Hipertensi Berpotensi Digunakan Sebagai Obat Alzheimer

 

- Ruam. Gatal yang bukan kolestasis malah menghasilkan ruam, sementara ibu hamil dengan kolestasis mungkin memiliki tanda goresan sendiri, tetapi sebenarnya bukan ruam.

- Gatal hilang. Gejala kolestasis dapat membaik dengan lotion atau antihistamin, tetapi mereka akan selalu kembali.

Jika kulit ibu hamil gatal selama satu atau dua hari dan kemudian benar-benar sembuh, itu bukan kolestasis.

- Sebelum 20 minggu. Kolestasis biasanya terjadi pada trimester ketiga. Kadang-kadang itu terjadi pada akhir trimester kedua, tetapi itu tidak terjadi sebelum 20 minggu. Sementara gatal-gatal pada kehamilan bisa terjadi sejak awal kehamilan.

Baca Juga: Kata Amerika Serikat Virus Corona Bakal Menghantui Sepanjang 2020

 

Peluang terjadinya kolestasis pada kehamilan untungnya sangat rendah, kurang dari 1%. Para pakar kebidanan dan kandungan belum yakin apa yang menyebabkannya.