Find Us On Social Media :

Seorang WNI Meninggal Dunia di RSUP Kariadi Semarang Diduga Terinfeksi Virus Corona

Pasien terduga virus corona di RSUP Kariadi meninggal dunia

GridHEALTH.id -  Belakangan ini wabah virus corona baru atau Covid-19 telah menciptakan sebuah kepanikan tersendiri bagi khalayak ramai.

Tak terkecuali bagi masyarakat Indonesia, meski tak ada data yang menyebutkan adanya pasien virus corona namun tak sedikit warga yang ikut panik akan wabah ini.

Baca Juga: LIPI Beberkan Kebenaran Virus Corona dalam Anjing dan Kucing di Indonesia, Bisakah Menular pada Manusia?

Meski demikian, belum lama ini ramai tersiar kabar seorang WNI yang diduga terinfeksi virus corona.

Bahkan kabarnya, WNI berusia 37 tahun tersebut meninggal pada Minggu (23/2/2020) di RSUP Dr. Kariadi, Semarang, Jawa Tengah.

Mengenai kebenaran berita tersebut, Direktur Medik dan Keperawatan RSUP dr. Kariadi, Agoes Oerip Purwoko akhirnya angkat bicara.

Baca Juga: Coreng Dunia Pendidikan Indonesia, 77 Siswa di NTT Dipaksa Makan Kotoran Manusia

Sebelum meninggal dunia, pasien yang diduga terinfeksi virus corona ini telah dirawat di ruang isolasi.

Pasien yang berjenis kelamin pria tersebut sempat menunjukkan gejala demam, batuk, pilek, dan sesak napas.

Baca Juga: Beberapa Hari Lagi Akan Menikah, Jessica Iskandar Dibuat Menangis Usai Sang Ayah Jadi Korban Tabrak Lari

Dalam tayangan yang diunggah Kompas TV, Agoes menjelaskan kronologi sang pasien tersebut hingga mengalami gejala yang mirip dengan virus corona.

"(Pasien) meninggalnya memang karena gangguan napas," ujar Agoes, Selasa (25/2/2020).

Selanjutnya, Agoes mengatakan, WNI tersebut rupanya baru saja pulang dari Spanyol.

Dia tiba di Indonesia pada 12 Februari 2020 dan mulai menjalani perawatan pada 17 Februari 2020.

Baca Juga: Waspada! Tak Selalu Bintik Merah di Kulit, Inilah Gejala Baru DBD

Proses isolasi pasien ini mulai berlangsung pada 19 Februari 2020.

Dalam perjalanan pulangnya ke Indonesia, pasien berjenis kelamin laki-laki ini sempat transit di Dubai, Uni Emirat Arab.

Agoes menolak bahwa pasien tersebut positif terinfeksi virus corona.

"Sehari setelah dimakamkan hasil laboratorium baru keluar dari Litbangkes (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan) dinyatakan bukan virus corona," lanjutnya.

Baca Juga: Diet Mediteranian Diramalkan Jadi Diet Populer 2020, Ternyata Bikin Ginjal Sehat

Meski demikian, Agoes menyebutkan perlakuan yang diberikan kepada jenazah pasien tersebut, sangat ketat.

"Memandikan atau merawat jenazahnya itu sama, kita perlakukan seperti pasien flu burung," tukasnya.

Kini, RSUP Kariadi Semarang juga kembali merawat 2 orang yang diduga terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Ingin Pipi Tembam Dambaan Para Pria? Coba Konsumsi 7 Makanan Ini

Salah satunya adalah WNI yang baru pulang dari Indonesia, dan seorang WN Jepang.

Meski demikian, Agoes menyatakan bahwa para pasien ini tergolong Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang merujuk pada gejala klinis dan terus diawaasi oleh pihak rumah sakit. (*)