Ini mungkin karena gula bisa menyebabkan peradangan kronis yang mempengaruhi fungsi otak. Saat kita mengurangi gula, kita akan merasa suasana hati membaik dalam waktu satu hingga dua minggu, kata Gilmore.
Menurut riset yang dipublikasikan di The American Journal of Clinical Nutrition tahun 2015, mereka yang menyantap makanan dengan indeks glikemik tinggi, termasuk yang tinggi gulanya, lebih rentan mengalami depresi dibanding mereka yang tidak makan kudapan manis.
Baca Juga: Musisi Elton John Umumkan Terkena Sakit Walking Pneumonia, Apa Itu?
3. Timbunan lemak menghilang
Menurut study Harvard School of Public Health in Boston, rata-rata kita mengkonsumsi 22 sendok teh gula setiap hari, atau setara dengan 350 kalori.
Padahal gula bisa menyebabkan keinginan untuk terus makan, sehingga bila kita menguranginya, kita juga akan memasukkan lebih sedikit kalori ke tubuh kita dan dampaknya kita bisa menjadi lebih langsing.
Selain itu, tubuh kita juga kurang peka terhadap rasa kenyang akibat gula yang diproses, sehingga seringkali kita makan terlalu banyak kalori.
Begitu kita menggantinya dengan makanan lain, maka tubuh kita bisa memberi sinyal saat kita merasa kenyang, dan hasilnya dalam beberapa minggu tanpa gula, kita akan kehilangan lemak di pinggang.
Baca Juga: Kurangi Minyak di Wajah dengan Masker Campuran Kopi dan Lemon
4. Lebih jarang sakit
Penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengkonsumsi 100 gram gula akan menurunkan kemampuan sel darah putih untuk melawan bakteri hingga 50%, dan efek ini berlangsung selama lebih dari 5 jam.