Find Us On Social Media :

Bayi Baru Lahir Positif Terinfeksi Virus Corona, Benarkah Ibu Hamil Bisa Tularkan Covid-19 ke Janin?

Ibu hamil disebut bisa menularkan virus corona ke janin, benarkah demikian?

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu penularan virus corona atau covid-19 kepada bayi baru lahir sempat menghebohkan pemberitaan di dunia.

Bagaimana tidak, bayi yang baru dilahirkan itu dinyatakan positif terinfeksi virus corona setelah dilakukan pemeriksaan selama 30 jam.

Diberitakan Sky News Rabu (5/2/2020), hal itu terjadi lantaran sang ibu juga positif terinfeksi virus corona.

Benarkah ibu hamil dapat menularkan virus corona ke janinnya ?

Terkait masalah tersebut, sekelompok peneliti seperti dilansir dari LiveScience (13/02/2020), sempat melakukan penelitian kecil untuk mengetahuinya.

Hasil penelitian ini dipublikasikan pada Rabu, 12 Januari 2020 dalam jurnal The Lancet.

Baca Juga: Penelitian Menunjukan Virus Corona Lebih Banyak Membunuh Pria Ketimbang Wanita

Dimana hasilnya peneliti menemukan bahwa virus covid-19 sangat kecil kemungkinannya untuk ditularkan selama kehamilan.

Meski demikian, para peneliti tersebut berharap akan ada penelitian yang lebih lanjut untuk mengkonfirmasi penemuannya itu.

Pasalnya penelitian yang dilakukan hanya melibatkan wanita hamil pada trimester ketiga yang melahirkan melalui operasi caesar saja.

Baca Juga: Cerita Netizen Terkait Khasiat Air Rebusan Daun Kersen Untuk Diabetes, Juga 9 Manfaat Lainnya

Akan tetapi, terkait kasus bayi yang positif terinfeksi virus corona setelah dilahirkan para peneliti berpendapat lain.

“Tetapi dalam kasus itu, tidak jelas apakah transmisi di dalam rahim benar-benar terjadi. Bisa jadi bayi itu terkena virus setelah lahir dari kontak dekat, misalnya,” ujar penulis utama studi, Yuanzhen Zhang, seorang profesor di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan di Cina.

Baca Juga: Berantas Stunting; Banyak Orangtua Salah Persepsi Dengan Gizi 'Susu' Kental Manis

Menurut The American College of Obstetricians dan Gynaecologists, beberapa infeksi memang dapat ditularkan dari ibu ke janin.

Dimana patogen menular ke janin melalui plasenta atau melalui kontak dengan cairan tubuh selama persalinan.

Namun, perlu dicatat bahwa mode penularan ini tidak terlalu menonjol di antara virus, khususnya virus yang menyerang pernapasan seperti COVID-19.

Baca Juga: 20 Manfaat Tanaman Sereh yang Tak Diduga, Bisa Kendalikan Diabetes

Dalam studi baru, para peneliti menganalisis informasi dari sembilan wanita yang mengembangkan COVID-19 ketika mereka hamil 36 hingga 39 minggu, dan dirawat di rumah sakit di Wuhan.

“Ketika wanita melahirkan melalui operasi caesar, dokter mengumpulkan sampel cairan ketuban, darah tali pusat dan ASI, serta sampel dari tenggorokan bayi yang baru lahir. Semua sampel ini diambil di ruang operasi pada saat kelahiran sehingga mereka akan mewakili kondisi di dalam rahim,” kata para penulis.

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Kecanduan Mi Instan yang tinggi kalori, lemak, garam

Hasilnya, tidak satupun wanita yang mengalami pneumonia parah akibat infeksi mereka, dan semua bayi yang baru lahir selamat.

Terlebih lagi, tidak ada sampel dari cairan ketuban, darah tali pusat, ASI atau usap tenggorokan yang positif terkena virus.

"Temuan dari kelompok kecil kasus ini menunjukkan bahwa saat ini tidak ada bukti untuk infeksi intrauterin pada wanita yang mengembangkan COVID-19pada akhir kehamilan," catat penulis.

Baca Juga: Bungkus Gorengan Pakai Kertas Koran Bikin Risiko Penyakit Kronis Jadi Dua Kali Lipat

Tetapi para ilmuwan juga berharap adanya penelitian yang lebih banyak dan lebih lanjut mengenai wanita hamil di berbagai tahap kehamilan.

Seperti pada trimester pertama dan kedua, serta bagi wanita yang melahirkan secara normal.

Baca Juga: Deddy Corbuzier 5 Tahun Tak Sentuh Gula, Ini Manfaatnya Buat Tubuh

 #berantasstunting