Find Us On Social Media :

4 Kiat Meminimalkan Risiko Berulangnya Reaksi Alergi Terhadap Obat

Ada banyak macam obat yang bisa memicu tubuh reaksi alergi terhadap obat. Mulai obat bebas, obat resep, maupun obat herbal.

GridHEALTH.id - Reaksi alergi akibat obat jarang disadari sampai muncul kemudian setelah kita mengonsumsi obat.

Namun kita bisa mengantispasinya jika kita sendiri punya riwayat alergi atau ada riwayat alergi dalam keluarga yang merupakan salah satu faktor risiko untuk terjadinya reaksi alergi pada seseorang.

Riwayat alergi tersebut bisa berupa alergi makanan, debu, asma bronchiale, dermatitis atopi, rhinitis alergi, dan lain-lain.

Individu yang punya riwayat alergi cenderung lebih sensitif terhadap bahan-bahan asing yang masuk ke tubuhnya.

Selain itu, kemudahan untuk mendapatkan obat tanpa resep, harus kita sikapi dengan bijak. 

Ada banyak macam obat yang bisa memicu tubuh bereaksi, mulai obat bebas, obat resep, maupun obat herbal. Namun, beberapa obat cenderung lebih rentan memunculkan reaksi daripada yang lain. Misalnya:

Baca Juga: 6 Reaksi Alergi Akibat Obat, Dari Kulit Gatal Hingga Mengancam Nyawa

Baca Juga: Ternyata Ini Alasannya Pasien Terduga Virus Corona Harus Diisolasi

 

- Antibiotik, seperti penisilin atau amoxicilin

- Obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin IB) dan naproxen sodium (Aleve)

- Obat kemoterapi untuk mengobati kanker

- Obat-obatan untuk penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis 

Sedangkan macam-macam manifestasi alergi obat yang sering terjadi adalah biduran, angiodema, anaphylactic shock, Fixed Drug Eruption atau Exantema Fixtum, Steven Johnson Syndrome (SJS) hingga yang bisa menyebabkan kematian yaitu Toxic Epidermal Necrolytic (TEN).

Reaksi alergi terhadap obat, apalagi ancamannya sampai nyawa, sebenarnya bisa kita minimalisasikan dengan memperhatikan saran-saran berikut seperti dilansir dari intisari-online.com;

 

1. Bila kita pernah mengalami reaksi alergi terhadap obat, catat kandungan obat tersebut dan simpan dalam dompet/ tas yang dibawa.

Tujuannya bila dalam keadaan darurat lantas kita lupa nama kandungan obat tersebut, kita bisa membuka catatan dan memberitahukan pada paramedis yang bertugas.

2. Bila berobat ke dokter yang belum mengetahui riwayat alergi kita sebelumnya, sebaiknya segera beritahukan pada dokter tersebut.

Baca Juga: Catat, 5 Hal Seputar Alat Kontrasepsi IUD Ini Ternyata Hanya Mitos!

Baca Juga: Cuci Tangan Lebih Baik, Ini Akibat Keseringan Pakai Hand Sanitizer

 

Supaya catatan riwayat alergi tersimpan dalam rekam medis sehingga dalam tiap peresepan obat, obat tersebut bisa dihindari.

3. Bila kita mengalami suatu gejala reaksi alergi obat, segera berobat ke dokter atau sarana kesehatan lainnya, jangan lupa untuk membawa semua obat yang sebelumnya dikonsumsi.

Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kemungkinan obat penyebab reaksi alergi dan untuk menjadi catatan kita di kemudian harinya tentang riwayat alergi obat yang pernah kita alami.

Baca Juga: Hari Valentine, Cinta dan Kasih Sayang Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh

Baca Juga: Peneliti FTUI Kembangkan Propolis Indonesia sebagai Alternatif Pengobatan Covid-19

Baca Juga: Cuci Tangan Lebih Baik, Ini Akibat Keseringan Pakai Hand Sanitizer

4. Bila kita berniat membeli obat di apotek tanpa resep, sebaiknya beritahukan kepada pelayan apotek yang melayani kita tentang jenis obat yang menyebabkan reaksi alergi pada kita.(*)

#berantasstunting