Dokter gigi yang pertama yang diwawancarai adalah Suci Sandra, Sp.KG.
Dia membuka praktik perawatan dan pengobatan gigi di wilayah Condet, Jakarta Timur.
Suci bercerita dia telah mengalami kelangkaan masker sejak isu virus corona masuk ke Indonesia pada Februari lalu.
Kendati demikian, dirinya masih bisa menemukan masker di pasaran walah harus ditebusnya dengan harga tinggi.
Padahal, masker merupakan alat perlindungan penting bagi seorang dokter yang berinteraksi dengan pasien dalam radius kurang dari satu meter.
Baca Juga: Perawat Usia 40 Tahun Dijatuhui Hukuman Seumur Hidup Oleh Majleis Hakim, 30 Nyawa Tak Tertolong
"Untuk kelangkaan masker sudah terasa sejak awal Februari ya, sejak dah ada kasus virus corona dari negara lain. Padahal untuk dokter gigi, jaraknya cuma sejengkal dari pasien (saat praktik perawatan atau pengobatan gigi)," kata Suci.
Tak banyak yang bisa dilakukan Suci untuk menghadapi kelangkaan masker di pasaran.
Dia bersama para dokter gigi lainnya di tempat praktiknya hanya memanfaatkan stok masker yang tersedia.
Suci bisa saja membeli masker dengan harga murah yang dijual di pasaran.
Namun, dia tak mau ambil risiko karena dia belum bisa menjamin keaslian masker-masker yang dijual dengan harga murah itu.
Baca Juga: Belanja Stok Kebutuhan Rumah Tangga, Ini Tips Hindari Covid-19