Baca Juga: Hati-Hati Luka Anak Bisa Jadi Infeksi Jika Tidak Cepat Ditangani
Selama ini, lanjut Suci, tempat praktiknya selalu berlangganan masker dari sebuah perusahaan distributor masker yang dijamin keaslian dan keamanannya.
"Kalau sekarang ini masih mengandalkan stok (masker) yang ada. Jadi, kan memang kalau praktik itu, kita stok barang-barang (masker) dan alat perlindungan diri," ungkap Suci.
"(Kalau beli masker yang dijual murah di pasaran) takut juga, takut enggak terjamin karena banyak yang bekas," lanjutnya.
Senada dengan Suci, dokter gigi lainnya yakni Nena Febrina juga mengeluhkan kelangkaan dan lonjakan harga masker di pasaran.
Padahal, setiap hari, Nena harus berinteraksi dengan para pasien di klinik giginya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.
Nena menjelaskan, kelangkaan masker telah dirasakan sejak awal Februari hingga kini.
Bahkan, harga satu boks masker mencapai Rp 250.000.
"Sampai sekarang makin parah sih, agak susah banget untuk mendapatkan masker. Harga satu boks masker dulu (sebelum mewabahnya virus corona) paling mahal Rp 50.000, sekarang tiba-tiba bisa Rp 250.000 per satu boks," ujar Nena.
Baca Juga: Perawat Usia 40 Tahun Dijatuhui Hukuman Seumur Hidup Oleh Majleis Hakim, 30 Nyawa Tak Tertolong